Arsip
Telah Lahir Seorang Bayi Bermuka Dua Di Pakistan
Bayi yang dilahirkan di Pakistan ini amat istimewa sekali kerana mempunyai dua muka atau dua wajah. Ibu bertuah itu Syahidah Perveen,30 tahun melahirkan seorang bayi bermuka dua, dua hidung, empat mata, dan sepasang telinga. Anggota bayi yang lain adalah normal.
Bayi itu dilahirkan pada kira-kira pada jam 11:00 pagi hari Jumaat dan selepas tersiar berita tempatan, beratus-ratus pelawat berkumpul di hadapan jabatan ginekologi untuk melihat renungan bayi yang mempunyai dua muka.
Namun menurut kenyataan doktor keadaan organ tubuh ganda pada satu tubuh ini dikenali dengan istilah medis craniofacial. Dalam keadaan seperti ini, pernafasan tidak teratur dan daya tahan hidupnya tipis.
Kelainan ini terjadi kerana masalah genetik akibat pernikahan pasangan yang masih memiliki hubungan darah dan perkahwinan incest [sumbang muhrim]. Dr Ahmed menyarankan agar pasangan suami isteri mendapatkan khidmat nasihat dengan doktor sebelum memutuskan untuk memiliki anak. Ini dilakukan untuk menghindari kejadian serupa.
Kisah Renungan Pemuda Yang Mencari Tuhan
Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri, kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, kiyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang kiyai.
Pemuda: Anda siapa Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Kiyai: Saya hamba Allah dan dengan …izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.
Pemuda: Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Kiyai: Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
Pemuda: Saya ada 3 pertanyaan:
1.Kalau memang Tuhan itu ada,tunjukan wujud Tuhan kepada saya
2.Apakah yang dinamakan takdir
3.Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.
Pemuda: (sambil menahan sakit) Kenapa anda marah kepada saya?
Kiyai: Saya tidak marah…Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.
Pemuda: Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
Kiyai: Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda: Tentu saja saya merasakan sakit.
Kiyai: Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?
Pemuda: Ya!
Kiyai: Tunjukan pada saya wujud sakit itu!
Pemuda: Saya tidak bisa.
Kiyai: Itulah jawaban pertanyaan pertama…kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.
Kiyai: Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda: Tidak.
Kiyai: Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?
Pemuda: Tidak.
Kiyai: Itulah yang dinamakan takdir.
Kiyai: Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda: Kulit.
Kiyai: Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda: Kulit.
Kiyai: Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda: Sakit.
Kiyai: Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika Tuhan menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan.
Kisah Renungan, Kenapa Kita Harus Kikir??
Tidak sedikit orang yang memandang bahwa uang dan kekayaan sebagai sesuatu yang paling berharga diatas segalanya. Begitu berharganya kekayaan itu, sehingga mereka merasa sayang untuk mengeluarkannya meskipun untuk hal yang sangat penting.
Dalam kehidupan didunia ini kita harus melakukan tolong-menolong, peduli pada sesama dan suka memberi. Tetapi pada kenyataannya , banyak orang yang kikir, yang tangannya selalu tergenggam alias tidak mau memberi.
Memberi adalah tantangan yang paliiing berrraattt bagi orang kikir, karena ia berpikir bahwa kalau ia memberi, maka hartanya akan berkurang.
Jika kita selalu berpatokan pada kebutuhan hidup yang kian meningkat, maka kita tidak akan pernah bisa memberi, tetapi kalau kita memutuskan untuk memberi, maka kita pasti bisa melakukannya..
Disatu sisi memang kita harus belajar hidup hemat, namun hemat TIDAK SAMA dengan kikir.
Orang yang hemat adalah dia yang bisa mengatur uangnya, sehingga memungkinkan untuk tetap menjadi saluran berkat bagi sesama dengan memberi pertolongan, meskipun ia bukanlah orang yang punya banyak uang…
Cara tercepat untuk menerima adalah dengan MEMBERI. Karena memberi akan mengawali tindakan timbal balik dari menerima.
Kita semua menerima sesuai dengan seberapa banyak kita memberi. Berikan diri terbaik kemanapun kita pergi. Berikan senyum, berikan terimakasih, berikan kebaikan, berikan KASIH.
Memberilah tanpa pamrih demi kegembiraan tindakan memberi itu sendiri!
Memberilah, dan rasakan percikan kebahagiaan dari kasih yang kita berikan kepada orang-orang sekitar kita, dan diri kitapun akan menjadi berbahagia karenanya.
Sadarilah, bahwa semua yang ada pada kita adalah PEMBERIAN TUHAN, dan kitapun harus menyalurkannya pada yang membutuhkan, karena dengan menjadi perpanjangan tanganNYA, maka DIA akan mempercayakan yang lebih lagi…seperti keran..hanya menyalurkan.
Renungan: Kisah Siput dan Katak
Ini mungkin adalah renungan yang pernah agan baca di situs lain,tetapi tidak ada salahnya ane share kembali untuk agan yang belum pernah baca.Ada seekor siput selalu memandang sinis terhadap katak. Suatu hari, katak yg kehilangan kesabaran akhirnya berkata kepada siput:
“Tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga Anda begitu membenci saya?”
Siput menjawab: “Kalian kaum katak mempunyai empat kaki & bisa melompat ke sana ke mari,
Tapi saya mesti membawa cangkang yg berat ini, merangkak di tanah, jadi saya merasa sangat sedih.”
Katak menjawab: “Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing², hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami (katak).”
Dan seketika, ada seekor elang besar yg terbang ke arah mereka, siput dg cepat memasukan badannya ke dalam cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang…
Akhirnya siput baru sadar… ternyata cangkang yg di milikinya bukan merupakan suatu beban… tetapi adalah kelebihannya…
Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu dibandingkan dg orang lain. Keirian hati kita terhadap orang lain akan membawa lebih banyak penderitaan…
Rejeki tidak selalu berupa emas, permata atau uang yg banyak bukan pula saat kita di rumah mewah & pergi bermobil. Karena bukan kebahagiaan yg menjadikan kita berSYUKUR tetapi berSYUKURlah yg menjadikan kita berbahagia…
Komentar Terbaru