Arsip

Posts Tagged ‘memancing’

Jutawan Cantik, Sejak Umur Delapan Tahun Sudah Merintis Usahanya Sendiri.

Jutawan Cantik, Sejak Umur delapan tahun sudah merintis usahanya sendiri.

 

Kebanyakan cewek umur 15 tahun baru belajar melihat trend fashion, tapi Madison Robinson telah menjadi jutawan berkatdesain cantik untuk sandal jepit khusus anak-anak.

 

Remaja cantik dari Galveston Island, Texas ini datang dengan ide sendal ikan Flops sejak usianya  delapan tahun.

 

Dibantu ayahnya dan beberapa teman serta pembiayaan dibantu kedua orang tuanya sang Madison kecil telah menciptakan sebuah kreasi yang dia jual ke pengecer sampai ke pameran perdagangan.

 

Sampai saat ini para pengecer sudah kesulitan untuk mendapat bagian dari ide kreatif ini, karena sudah lebih dari 30 toko besar telah mengambil karya Madison ini.

 

Dia mengatakan bahwa dia membuat pendekatan awal untuk para pengecer melalui surat dan menciptakan desain khusus yang dapat dijual di toko-toko di seluruh AS.

 

Sekarang dia melakukan hal yang sama untuk Macy dept store, pembeli memintanya untuk membuat sandal untuk wanita dewasa.

 

“Pada tahun 2006 aku punya ide untuk membuat sandal jepit yang menunjukkan cinta saya untuk renang, memancing dan menggambar, Saya membaginya dengan teman-teman dan saya berharap membuat Anda tersenyum.”

 

Madison yang akan memulai kelas 10 musim gugur mendatang, terlibat langsung dalam bisnis dan setiap produksi sendal Ikan Flopsnya.

 

Dia semua yang mendesain dan memilih kombinasi warna digital, tetapi dia juga telah belajar bagaimana untuk cara pengiriman, stok gudang, menjelaskan harga, mndesain booth pameran dan membuat promosi penjualan.

 

Tapi tampaknya dia juga memiliki bakat tertentu untuk pemasaran melalui media sosial.

 

Dia mengakui bahwa usahanya telah membantu mengasah talentanya, seperti public speaking dan berkat pengalamanya menjelaskan produk di pameran industri dan membuat presentasi sehingga hasilnya bias seperti ini, para pembeli department store harus mengantri untuk desain selanjutnya.

 

Dia juga belajar kesabaran dan terburuk dari bisnis, Madison juga mengatakan ‘menunggu toko untuk memutuskan’ jika mereka ingin barang dagangannya di rak-rak mereka adalah hal yang sangat mendebarkan.

 

Madison telah menabung sebagian keuntungan untuk biaya kuliah nya nanti, berkat keputusan yang bijaksana dari ayahnya untuk tidak mengizinkan untuk menghabiskan uang hasil kerjanya selama ini.

 

 

• Madison Robinson, 15 dari Galveston Island, Texas, sudah di jalur untuk menjadi seorang jutawan berkat desain untuk sandal jepit untuk anak-anak

 

 

• Ikan Flops dan fitur lampu LED di sol, membuat sendalnya populer di kalangan pengunjung pantai muda

 

 

• Madison membuat semua desain sendiri dan memilih kombinasi warna

 

 

• Setiap sepasang sandal Ikan Flops diberi dengan label bantalan foto Madison dan pesan kepada pemakai muda bagaimana idenya lahir

 

 

• Madison mencoba kreasi nya untuk ukuran di pantai dekat rumahnya di Texas

 

 

undefined

• Madison berpose dengan penggemar muda di sebuah department store

 

# whypele | DM

sumber

Aktivis FEMEN Demo (Sensor) Di Tunisia

2 Juni 2013 1 komentar
Aktivis FEMEN Demo (Sensor) Di Tunisia

Aktivis yang memperjuangkan hak-hak wanita FEMEN menggelar aksi bugil di Tunisia pada Rabu 29 Mei 2013. Dalam demo itu mereka juga mengkampanyekan pemberian ASI Ekslusif dengan menuliskan “Breast Feed” pada dada mereka.

 

Selain mengkampanyekan pemberian ASI Ekslusif mereka juga memperjuangkan rekan mereka yang bernama Amina, yang ditahan di Tunisia karena menggelar aksi bugil di depan masjid.

 

Aksi mereka kontan saja membuat kegaduhan dan memancing perhatian masyarakat. Aksi ini dapat segera dibubarkan oleh Kepolisian Tunisia karena dikhawatirkan akan menimbulkan kemarahan dari kaum muslim Tunisia.

 

Polisi menahan seorang dua aktivis hak wanita FEMEN saat menggelar aksi bugil di depan gedung Kementrian Hukum di Tunisia

 

Aktivis FEMEN memanjat pagar Kementrian Hukum saat menggelar aksi bugil untuk menuntut pembebasan rekan mereka yang bernama Amina di Tunisia.

 

Seorang aktivis FEMEN bergelantungan di pagar Kementrian Hukum Tunisia saat menggelar aksi bugil menuntut pembebasan Amina

 

Seorang pria berusaha merebut banner dari tangan aktivis FEMEN yang menggelar aksi bugil di depan Kementerian Hukum Tunisia.

 

Seorang polisi berusaha membubarkan aksi bugil yang dilakukan oleh tiga orang aktivis FEMEN di depan Kementrian Hukum Tunisia

 

Benar-benar nekat apa yang dilakukan oleh para aktivis FEMEN ini.

(Reuters, Associated Press)

sumber

Mengintip Proses Syuting Film Dewasa Di Eropa (Foto)

Mengintip Proses Syuting Film Dewasa Di Eropa (Foto)

Di negara barat dan Eropa industri film porno adalah bisnis yang legal. Dan industri ini biasanya menjadi jalan pintas bagi para bintang yang tidak berbakat akting untuk menjadi terkenal. Jadi bagi yang beruntung ia akan menjadi bintang terkenal dan meraup bayaran besar, namun bagi yang tidak, dirinya tetap akan jadi PSK yang akan melakukan adegan seks dengan siapa saja pun sesuai tuntutan peran dan skenario yang telah diatur oleh produser dan sutradara. Dan parahnya, adegan yang mereka lakukan akan ditonton oleh banyak orang (yang membeli vido porno)

Beberapa gambar dibawah ini merukapan rekaman lensa pembuatan film porno di Ceko. Bagi pasangan suami istri, melakukan (maaf) adegan seks adalah nikmat.  Namun bagi para bintang porno, seperti yang mereka sering katakan, sejujurnya adalah tidak ada kenikmatan sama sekali saat mereka (mau tidak mau) harus melakukan adegan yang tak senonoh bersama lawan main yang tidak mereka kenal secara pribadi.

 

 

Bintang porno sedang bersiap-siap pengambilan gambar

 

 

Siluet adegan yang memancing birahi (kami sensor, red)

 

Sutradara dan juru kamera melakukan pengambilan gambar

 

Para artis dan kru rehat setelah syuting

 

Bagaimana bisa disebut ini pekerjaan yang asyik? Karena mereka melakukannya dihadapan banyak orang yang melihat secara langsung. Dan laki-laki ataupun wanita terhormat, apapun alasannya tidak akan pernah mau melakukan pekerjaan nista ini walaupun diiming-imingi bayaran besar.

sumber

[FOTO UNIK] Pose Lucu Tupai Saat Meminta Makan – Seperti Meminta Ke Surga

12 Januari 2013 4 komentar

Foto yang luar biasa ini ditangkap saat seekor tupai lapar melihat ke langit untuk meminta makan berikutnya.

Sekali dalam seumur hidup jepretan diambil oleh Martin Patten yang menyaksikan adegan rohani di Pusat Margasatwa Inggris di Surrey.

 

Seperti Memandang Ke Surga

Seperti Memandang Ke Surga

Pria dari Watford ini sedang dalam perjalanan dengan fotografer amatir lainnya ketika ia melihat perilaku aneh para tupai.

Ayah satu anak katanya langsung menangkap bahwa perilaku itu akan membuat suatu gambar spektakuler.

Dia berkata: “Ketika pertama kali melihat tupai itu sangat bersemangat berjalan kesana kemari mencium makanan.

‘Seseorang yang bersamaku memancing denan kacang di udara dan ia langsung mengulurkan tangan untuk memintanya.

Akhirnya Tupai Mendapatkan makanannya

Akhirnya Tupai Mendapatkan makanannya

Pose lain untuk meminta makanan

Pose lain untuk meminta makanan

“Dia di sana selama tiga puluh detik, seperti sedang memohon.
“Saya langsung menyadari bahwa hal itu akan menjadi kesempatan yang besar sebagai gambar yang lucu.

“Itu adalah salah satu kesempatan langka, sesuatu yang tidak sering Anda lihat. ‘ [hds/dailymail]

sumber

Treehotel, Hotel Ramah Lingkungan di Tengah Hutan Boreal Swedia

25 Oktober 2012 4 komentar

mirror cube hotel pohon swedia

Terletak di sebuah hutan daerah Swedia utara, ide di balik Treehotel adalah menawarkan akomodasi dengan standar tinggi dalam nuansa yang harmonis. Lima treeroom yang unik ini dirancang di kota Hards oleh arsitek-arsitek ternama Skandinavia.

Treeroom terletak 4-6 meter di atas tanah, semua dengan pemandangan sungai Lule. Bagian penting dari konsep ini adalah meminimalkan jejak kaki ekologis (ecological footprint), untuk itu hotel ini dibangun pada nilai-nilai ekologis di mana sumber daya yang digunakan ditujukan pada konstruksi berkelanjutan dan solusi energi. Sebagai contoh, setiap kamar memiliki sistem combustion toilet dan water efficient sinks.

Setiap tamu dapat menikmati semua makanan di Britta guesthouse dengan nuansa Swedia tahun 1930-1950 an. Untuk tamu yang menginginkan privasi, makanan dapat diantarkan ke kamar.

Aktivitas yang ditawarkan berupa aktivitas outdoor yang berbeda-beda, tergantung pada musim. Selama musim panas, aktivitas yang ditawarkan adalah mendaki, memancing, kayak, dan berkuda. Selama musim dingin dan musim semi aktivitas yang ditawarkan adalah ski, memancing di es, menikmati kereta yang ditarik oleh anjing dan memungkinkan menikmati cahaya utara (Aurora Borealis).

Untuk informasi lebih jauh silahkan kunjungi: http://www.treehotel.se

 

The Mirrorcube

mirror cube hotel pohon swedia 4

mirror cube hotel pohon swedia 3

mirror cube hotel pohon swedia 2

mirrorcube treehouse hotel pohon swedia 2

mirrorcube treehouse hotel pohon swedia 3

mirrorcube treehouse hotel pohon swedia

 

The UFO

hotel pohon swedia ufo room

hotel pohon swedia ufo room 2

hotel pohon swedia ufo room 3

hotel pohon swedia ufo room 4

 

The Bird’s Nest

hotel pohon swedia birds nest room 4

hotel pohon swedia birds nest room

hotel pohon swedia birds nest room 3

hotel pohon swedia birds nest room 2

 

The Cabin

hotel pohon swedia cabin room

hotel pohon swedia cabin room 2

hotel pohon swedia cabin room 3

hotel pohon swedia cabin room 4

 

The Blue Cone

hotel pohon swedia blue cone

hotel pohon swedia blue cone 3

hotel pohon swedia blue cone 2

 

The Tree Sauna

sauna hut hotel pohon swedia

sauna hut hotel pohon swedia 3

sauna hut hotel pohon swedia 2

 

all pictures from: http://www.treehotel.se  

source

Festival Gila, Menusuk Anggota Badan Dengan Besi Tajam

16 September 2012 Tinggalkan komentar

Hiburan, memang mempunyai arti yang sangat komplek. Tidak semua hiburan obyeknya adalah sesuatu yang menyenangkan dan enak di pandang mata. Di beberapa negara kita melihat berbagai macam hiburan yang yang sebetulnya mengerikan untuk dilihat tapi masyarakat merasa trhibur dengan kengerian yang di pertontonkan. Bahkan kadang sesuatu yang di anggap sebagai hiburan itu justru mematikan bagi penghibur itu sendiri, kita bisa melihat aksi matador di Spanyol misalnya, logika kita akan mengatakan mana ada orang suka di tanduk dan di seruduk oleh banteng dengan memancing kemarahan mereka.

Aksi berikut ini menurut saya juga sangat mengerikan, namun aksi ini dilakukan dalam sebuah festival, yang tentunya juga menjadi tontonan bagi masyarakat di daerah tersebut. Tapi lihatlah, apa yang mereka lakukan. Mereka menusuk punggungnya dengan pengait setelah itu di gantungkan buah-buahan, berbagai macam hiasan bahkan tali yang di gunakan untuk menariknya. Beberapa di antaranya menusuk kedua pipinya hingga tembus diantara kedua pipinya. Ini semua adalah adegan yang sangat mengerikan.

 

 

 

 

 

 

undefined

 

undefined

 

undefined

 

undefined

 

undefined

 

 

 

 

Sayang, Gajimu Berapa?

 


Sayang, Gajimu Berapa?

DULU ada kutipan, cinta boleh di hati perut harus diisi. Sekarang perempuan sudah begitu mandiri dan bahkan lebih unggul dalam urusan gaji. Si dia pede atau angkat kaki?
Zaman memang sudah berubah, urusan patungan saat kencan atau siapa yang membayari saat kencan kini bukan dominasi kaum laki-laki (yang bisa juga berkantong lebih ramping dari kita), seberapa besar pengaruh penghasilan terhadap kesuksesan hubungan? Sosiolog Veronica Tichenor dari State University of NY mengatakan bahwa pria pada dasarnya akan tetap didefinisikan sebagai kepala dalam setiap hubungan. “Pria modern tidak terlalu khawatir dengan penghasilan yang mungkin lebih sedikit dari pasangannya, karena mereka tetap memiliki tanggungjawab di area tertentu—bahkan dipercaya mengambil keputusan (besar) yang dibutuhkan dalam hubungan,” jelasnya.
Akan tetapi saat hubungan mulai bergerak ke arah yang lebih serius, hal ini mungkin saja menjadi potnsi konflik yang harus diwaspadai oleh kedua belah pihak. Seperti kita tahu, saat menikah kelak, ada biaya operasional yang harus dipikul bersama—tidak lagi sebatas pengeluaran makan, ngopi atau nonton—namun juga kehadiran anak atau orangtua (mertua). Psikolog Perry Jenkins menekankan pentingnya keterbukaan akan kondisi keuangan—serta kejelasan tentang ekspektasi masing-masing. “Hal ini penting, karena menjadi penentu kelanggengan hubungan ke depan.”
Love Is All You Need, Is It?
Setiap jenis hubungan memiliki konsekuensinya masing-masing. Termasuk saat pasangan kita ternyata memiliki penghasilan di bawah kita. Bila kita menganggap hal ini bukan masalah, silahkan jalan terus (dengan catatan: harus pintar-pintar mengatur ekspektasi, tidak banyak menuntut—dan bersikap mandiri) akan tetapi bila ternyata si dia terlihat uring-uringan, rendah diri, mulai sering mengungkit hal-hal untuk memancing pertengkaran yang mengarah ke perbedaan ini, mungkin saatnya kita untuk berpikir kembali. Ingat, bahwa hubungan bisa sukses bila kita mendayung dengan visi dan misi yang sama.
Bila ternyata si dia tidak keberatan dengan perbedaan yang membentang, hargailah. Mengingat tidak mudah baginya untuk memahami bahwa nilai dirinya sebagai individu tidaklah ditentukan oleh penghasilannya—melainkan oleh kualitas pribadi, pengetahuan, selera musik, humor—atau apapun yang dulu membuat kita (mati-matian) jatuh cinta dengannya.
Lantas ‘pe-er’ kita? Sadari bahwa pasangan terus-menerus butuh merasa dihargai kontribusinya—karena telah membantu kita menyelesaikan masalah, membuat kita tertawa, memotivasi kita dalam karier—di luar berapa jumlah penghasilannya di kantor. Jangan ragu untuk mengekspresikan kepuasan kita akan kualitas serta kesetaraan dalam hubungan yang kita jalani. He’ll love you more! DS (Maja Syaliandra/Foto: Kriss Szkurlatowski)

ARTIKEL LAINYA DISINI

7 Kebodohan Yang Sering Dilakukan Facebooker



Anda mungkin tidak sadar pernah melakukan beberapa hal berikut selama Anda aktif menggunakan akun Facebook Anda. Akan tetapi, seperti yang dikutip dari AllFacebook, beberapa perilaku yang tersebut dibawah ini sebaiknya tidak perlu Anda lakukan:

1. Menampilkan tanggal lahir Anda secara lengkap

Menurut Anda, apa perlunya memberikan identitas tanggal lahir Anda secara lengkap didunia maya? Kecuali Anda berumur 25 tahun atau bahkan lebih muda dari itu, menyombongkan usia tampaknya bukan suatu hal yang bijak, bukan?

Jika dilihat dari sisi keamanan privacy akun Anda, identitas tanggal lahir lengkap Anda bisa menjadi salah satu sumber penyalahgunaan data pribadi Anda. Maka jika Anda bersikeras untuk tetap menampilkan tanggal lahir Anda, setidaknya agar Anda memperoleh ucapan selamat dari para Facebooker lainnya, mencantumkan tanggal dan bulan sudah cukup, tanpa perlu tahunnya.

2. Mengumumkan kepergian Anda

Sama rasanya seperti Anda menggantungkan papan pengumuman “Pulang mudik” di depan pintu Anda. Pasti hal tersebut bisa memancing tindak pidana bagi yang mengetahuinya. Meskipun tidak perlu berburuk sangka kepada seluruh teman-teman Facebook Anda, akan tetapi kejahatan tetap bisa saja terjadi jika ada kesempatan. Banyak pelaku kejahatan yang bersembunyi dibalik akun FB palsu, yang mungkin Anda tidak menyadarinya.

3. Menggunakan password yang mudah ditebak

Anda tentu tidak ingin akun Anda disalahgunakan orang yang tidak bertanggung jawab bukan? Maka mengapa Anda masih menggunakan password segampang itu? Cobalah secara kreatif menggabungkan karakter huruf dan angka untuk password Anda. Walaupun kejahatan tampaknya selalu memiliki cara untuk membobol pertahanan seseorang, setidaknya berilah mereka umpan yang sedikit sulit untuk bisa mereka pecahkan.

4. Kurang memperhatikan kontrol privacy

Facebook sudah memberikan jalan bagi Anda untuk membatasi privasi Anda dimata publik. Jika Anda tidak dapat memanfaatkannya dengan baik karena kurang peduli, maka jangan salahkan jika ada seseorang mengetahui data pribadi yang Anda cantumkan di profil Anda.

Pastikan untuk membatasi tampilan profil pribadi khusus kepada teman Facebook Anda saja, sehingga tidak ada orang sembarangan yang bisa menyalahgunakannya.

5. Tidak berfikir panjang sebelum memposting status

Sudah menjadi rahasia umum, status terkadang dijadikan beberapa orang sebagai pengumpul dukungan sekaligus pembenaran terhadap apa yang telah ia kerjakan. Jika sedang marah, terkadang seseorang tidak berfikir panjang meluapkan kemarahannya di status. Dan hanya bisa menyesali jika amarahnya sudah mereda. Walaupun status di FB bisa dihapus, akan tetapi jika Anda sampai dianggap beberapa orang yang merasa tersinggung dengan status Anda telah melanggar UU ITE, siap-siaplah menjadi “Prita” selanjutnya.

6. Tidak memanfaatkan fitur private message

Ada kalanya pesan yang Anda sampaikan melalui status tidak seharusnya dibaca oleh seluruh teman FB Anda. Manfaatkan private message dengan baik. Selain dapat menghindari “menyampah” di wall teman-teman Anda yang seharusnya tidak ada hubungannya dengan itu, Anda juga bisa lebih intens mendapatkan jawaban dari tiap personil yang Anda ajukan pertanyaan atau pernyataannya.

7. Menyebutkan nama anak Anda yang dibawah 13 tahun

Mungkin suatu kebanggaan tersendiri mencantumkan berapa jumlah anak yang sekarang Anda miliki, berikut umur, bahkan nama-namanya. Akan tetapi pernahkah terlintas dalam fikiran Anda, bahwa mungkin saja mereka menjadi sasaran tindakan kriminal oleh para Facebooker yang tidak bertanggung jawab. Anda baru saja merenggut kebebasan putra-putri Anda dengan mempublikasikan jati diri mereka di dunia maya. Apa yang akan terjadi jika seseorang kriminal mengetahui identitas putri Anda dan dimana sekolah mereka? Anda tidak ingin berfikir sejauh itu bukan? Maka simpanlah anugerah terindah yang Anda miliki sampai mereka cukup umur untuk bisa bertanggung jawab pada dirinya sendiri.

Pernahkah Anda melakukan beberapa hal diatas?

[FOTO UNIK] Pose Lucu Tupai Saat Meminta Makan – Seperti Meminta Ke Surga

 

Foto yang luar biasa ini ditangkap saat seekor tupai lapar melihat ke langit untuk meminta makan berikutnya.

Sekali dalam seumur hidup jepretan diambil oleh Martin Patten yang menyaksikan adegan rohani di Pusat Margasatwa Inggris di Surrey.

 

Seperti Memandang Ke Surga

Seperti Memandang Ke Surga

Pria dari Watford ini sedang dalam perjalanan dengan fotografer amatir lainnya ketika ia melihat perilaku aneh para tupai.

Ayah satu anak katanya langsung menangkap bahwa perilaku itu akan membuat suatu gambar spektakuler.

Dia berkata: “Ketika pertama kali melihat tupai itu sangat bersemangat berjalan kesana kemari mencium makanan.

‘Seseorang yang bersamaku memancing denan kacang di udara dan ia langsung mengulurkan tangan untuk memintanya.

Akhirnya Tupai Mendapatkan makanannya

Akhirnya Tupai Mendapatkan makanannya

Pose lain untuk meminta makanan

Pose lain untuk meminta makanan

“Dia di sana selama tiga puluh detik, seperti sedang memohon.
“Saya langsung menyadari bahwa hal itu akan menjadi kesempatan yang besar sebagai gambar yang lucu.

“Itu adalah salah satu kesempatan langka, sesuatu yang tidak sering Anda lihat. ‘ [hds/dailymail]

sumber:

Sejarah Hari Buruh dan Peristiwanya di Indonesia

undefined
Setiap tanggal 1 Mei, kaum buruh dari seluruh dunia memperingati peristiwa besar demonstrasi kaum buruh di Amerika Serikat pada tahun 1886, yang menuntut pemberlakuan delapan jam kerja.

Tuntutan ini terkait dengan kondisi saat itu, ketika kaum buruh dipaksa bekerja selama 12 sampai 16 jam per hari. Demonstrasi besar yang berlangsung sejak April 1886 pada awalnya didukung oleh sekitar 250 ribu buruh.

Dalam jangka waktu dua minggu membesar menjadi sekitar 350 ribu buruh. Kota Chicago adalah jantung gerakan diikuti oleh sekitar 90 ribu buruh. Di New York, demonstrasi yang sama diikuti oleh sekitar 10 ribu buruh, di Detroit diikuti 11 ribu buruh. Demonstrasi pun menjalar ke berbagai kota seperti Louisville dan di Baltimore demonstrasi mempersatukan buruh berkulit putih dan hitam. Sampai pada tanggal 1 Mei 1886, demonstrasi yang menjalar dari Maine ke Texas, dan dari New Jersey ke Alabama diikuti oleh setengah juta buruh di negeri tersebut.

Perkembangan ini memancing reaksi yang juga besar dari kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan setempat saat itu. Melalui Chicago’s Commercial Club, dikeluarkan dana sekitar US$ 2.000 untuk membeli peralatan senjata mesin guna menghadapi demonstrasi. Demonstrasi damai menuntut pengurangan jam kerja itu pun berakhir dengan korban dan kerusuhan. Sekitar 180 polisi menghadang demonstrasi dan memerintahkan agar demonstran membubarkan diri.

Sebuah bom meledak di dekat barisan polisi. Polisi pun membabi-buta menembaki buruh yang berdemonstrasi. Akibatnya korban pun jatuh dari pihak buruh pada tanggal 3 Mei 1886, empat orang buruh tewas dan puluhan lainnya terluka. Dengan tuduhan terlibat dalam pemboman delapan orang aktivis buruh ditangkap dan dipenjarakan. Akibat dari tindakan ini, polisi menerapkan pelarangan terhadap setiap demonstrasi buruh. Namun kaum buruh tidak begitu saja menyerah dan pada tahun 1888 kembali melakukan aksi dengan tuntutan yang sama. Selain itu, juga memutuskan untuk kembali melakukan demonstrasi pada 1 Mei 1890.

Rangkaian demonstrasi yang terjadi pada saat itu, tidak hanya terjadi di Amerika Serikat. Bahkan menurut Rosa Luxemburg (1894), demonstrasi menuntut pengurangan jam kerja menjadi 8 jam perhari tersebut sebenarnya diinsipirasikan oleh demonstrasi serupa yang terjadi sebelumnya di Australia pada tahun 1856. Tuntutan pengurangan jam kerja juga singgah di Eropa. Saat itu, gerakan buruh di Eropa tengah menguat. Tentu saja, fenomena ini semakin mengentalkan kesatuan dalam gerakan buruh se-dunia dalam satu perjuangan.

Peristiwa monumental yang menjadi puncak dari persatuan gerakan buruh dunia adalah penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional tahun 1889. Kongres yang dihadiri ratusan delegasi dari berbagai negeri dan memutuskan delapan jam kerja per hari menjadi tuntutan utama kaum buruh seluruh dunia. Selain itu, Kongres juga menyambut usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang menyerukan pemogokan umum 1 Mei 1890 guna menuntut pengurangan jam kerja dengan menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia.

Delapan jam/hari atau 40 jam/minggu (lima hari kerja) telah ditetapkan menjadi standar perburuhan internasional oleh ILO melalui Konvensi ILO no. 01 tahun 1919 dan Konvensi no. 47 tahun 1935. Khususnya untuk konvensi no. 47 tahun 1935, sampai saat ini, baru 14 negara yang menandatangani konvensi tersebut. Ditetapkannya konvensi tersebut merupakan suatu pengakuan internasional yang secara tidak langsung merupakan buah dari perjuangan kaum buruh se-dunia untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Penetapan 8 jam kerja per hari sebagai salah satu ketentuan pokok dalam hubungan industrial perburuhan adalah penanda berakhirnya bentuk-bentuk kerja-paksa dan perbudakan yang bersembunyi di balik hubungan industrial.

Masalahnya saat ini, semakin banyak buruh yang terpaksa bekerja lebih dari 8 jam perhari. Hal ini disebabkan oleh memburuknya krisis imperialisme yang menekan upah dan mempertinggi biaya kebutuhan pokok untuk kehidupan. Di Indonesia sendiri, perayaan May Day sebagai hari libur telah secara resmi dihapuskan melalui terbitnya UU nomor 13 tahun 2003. Secara tidak langsung, kemenangan buruh dalam gerakan 1 Mei mengalami kemerosotan tajam. Makin lama makin menghilang.

Lapangan Haymarket
Pertemuan di hari berikut, 4 Mei 1886, berlokasi di bunderan lapangan Haymarket, para buruh kembali menggelar aksi mogoknya dengan skala yang lebih besar lagi, aksi ini jaga ditujukan sebagai bentuk protes tindakan represif polisi terhadap buruh. Semula aksi ini berjalan dengan damai.

Karena cuaca buruk banyak partisipan aksi membubarkan diri dan kerumunan tersisa sekitar ratusan orang. Pada saat itulah, 180 polisi datang dan menyuruh pertemuan dibubarkan. Ketika pembicara terakhir hendak turun mimbar, menuruti peringatan polisi tersebut, sebuah bom meledak di barisan polisi. Satu orang terbunuh dan melukai 70 orang diantaranya. Polisi menyikapi ledakan bom tersebut dengan menembaki kerumunan pekerja yang berkumpul, sehingga 200 orang terluka, dan banyak yang tewas.

Penangkapan

Pengadilan spektakuler kedelapan anarkis tersebut adalah salah satu sejarah buram lembaga peradilan AS yang sangat dipengaruhi kelas borjuis Chicago. Pada 21 Juni 1886, tanpa ada bukti-bukti kuat yang dapat mengasosiasikan kedelapan anarkis dengan insiden tersebut (dari kedelapan orang, hanya satu yang hadir. Dan Ia berada di mimbar pembicara ketika insiden terjadi), pengadilan menjatuhi hukuman mati kepada para tertuduh. Pada 11 November 1887, Albert Parsons, August Spies, Adolf Fischer, dan George Engel dihukum gantung. Louise Lingg menggantung dirinya di penjara.

Sekitar 250.000 orang berkerumun mengiringi prosesi pemakaman Albert Parsons sambil mengekspresikan kekecewaan terhadap praktik korup pengadilan AS. Kampanye-kampanye untuk membebaskan mereka yang masih berada di dalam tahanan, terus berlangsung. Pada Juni 1893, Gubernur Altgeld, yang membebaskan sisa tahanan peristiwa Haymarket, mengeluarkan pernyataan bahwa, “mereka yang telah dibebaskan, bukanlah karena mereka telah diampuni, melainkan karena mereka sama sekali tidak bersalah.” Ia meneruskan klaim bahwa mereka yang telah dihukum gantung dan yang sekarang dibebaskan adalah korban dari ‘hakim-hakim serta para juri yang disuap.’ Tindakan ini mengakhiri karier politiknya.

Bagi kaum revolusioner dan aktifis gerakan pekerja saat itu, tragedi Haymarket bukanlah sekadar sebuah drama perjuangan tuntunan ‘Delapan Jam Sehari’, tetapi sebuah harapan untuk memerjuangkan dunia baru yang lebih baik. Pada Kongres Internasional Kedua di Paris, 1889, 1 Mei ditetapkan sebagai hari libur pekerja. Penetapan untuk memperingati para martir Haymarket di mana bendera merah menjadi simbol setiap tumpah darah kelas pekerja yang berjuang demi hak-haknya.

Meskipun begitu, komitmen Internasional Kedua kepada tradisi May Day diwarisi dengan semangat berbeda. Kaum Sosial Demokrat Jerman, elemen yang cukup berpengaruh di Organisasi Internasional Kedua, mengirim jutaan pekerja untuk mati di medan perang demi ‘Negara dan Bangsa.’ Setelah dua Perang Dunia berlalu, May Day hanya menjadi tradisi usang, di mana serikat buruh dan partai Kiri memanfaatkan momentum tersebut demi kepentingan ideologis. Terutama di era Stalinis, di mana banyak dari organisasi anarkis dan gerakan pekerja radikal dibabat habis di bawah pemerintahan partai komunis. Hingga hari ini, tradisi May Day telah direduksi menjadi sekadar ‘Hari Buruh’, dan bukan lagi sebuah hari peringatan kelas pekerja atau proletar untuk menghapuskan kelas dan kapitalisme.

Terdakwa
Delapan orang pemimpin buruh yang didakwa dan dijatuhi hukuman mati adalah :

August Spies, imigran berkebangsaan Jerman, tewas digantung.

Albert Parsons, warga A.S, tewas digantung.

Adolph Fischer, imigran berkebangsaan Jerman, tewas digantung

George Engel, imigran berkebangsaan Jerman, tewas digantung.

Louis Lingg, imigran berkebangsaan Jerman, bunuh diri dengan menggunakan dinamit saat berada di dalam penjara.

Michael Schwab, imigran berkebangsaan Jerman, diberi keringanan hukuman dari hukuman mati menjadi hukuman kurungan penjara seumur hidup, kemudian diampuni pada tahun 1893.

Samuel Fielden, imigran berkebangsaan Inggris, diberi keringanan hukuman ,dari hukuman mati menjadi hukuman kurungan penjara seumur hidup, kemudian diampuni pada tahun 1893.

Oscar Neebe, warga A.S. keturunan Jerman, dihukum 15 tahun penjara kemudian diampuni pada tahun 1893.

Peristiwa Haymarket

Pada tanggal 1 Mei tahun 1886, sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja mereka menjadi 8 jam sehari. Aksi ini berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 1 Mei.

Pada tanggal 4 Mei 1886. Para Demonstran melakukan pawai besar-besaran, Polisi Amerika kemudian menembaki para demonstran tersebut sehingga ratusan orang tewas dan para pemimpinnya ditangkap kemudian dihukum mati, para buruh yang meninggal dikenal sebagai martir. Sebelum peristiwa 1 Mei itu, di berbagai negara, juga terjadi pemogokan-pemogokan buruh untuk menuntut perlakukan yang lebih adil dari para pemilik modal.

Kongres Sosialis Dunia
Pada bulan Juli 1889, Kongres Sosialis Dunia yang diselenggarakan di Paris menetapkan peristiwa di AS tanggal 1 Mei itu sebagai hari buruh sedunia dan mengeluarkan resolusi berisi:
Sebuah aksi internasional besar harus diorganisir pada satu hari tertentu dimana semua negara dan kota-kota pada waktu yang bersamaan, pada satu hari yang disepakati bersama, semua buruh menuntut agar pemerintah secara legal mengurangi jam kerja menjadi 8 jam per hari, dan melaksanakan semua hasil Kongres Buruh Internasional Perancis.
Resolusi ini mendapat sambutan yang hangat dari berbagai negara dan sejak tahun 1890, tanggal 1 Mei, yang diistilahkan dengan May Day, diperingati oleh kaum buruh di berbagai negara, meskipun mendapat tekanan keras dari pemerintah mereka.

Hari Buruh di Indonesia
Indonesia pada tahun 1920 juga mulai memperingati hari Buruh tanggal 1 Mei ini.

Ibarruri Aidit (putri sulung D.N. Aidit) sewaktu kecil bersama ibunya pernah menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional di Uni Sovyet, sesudah dewasa menghadiri pula peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 1970 di Lapangan Tian An Men RRC pada peringatan tersebut menurut dia hadir juga Mao Zedong, Pangeran Sihanouk dengan istrinya Ratu Monique, Perdana Menteri Kamboja Pennut, Lin Biao (orang kedua Partai Komunis Tiongkok) dan pemimpin Partai Komunis Birma Thaksin B Tan Tein.

Tapi sejak masa pemerintahan Orde Baru hari Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia, dan sejak itu, 1 Mei bukan lagi merupakan hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi. Ini disebabkan karena gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan paham komunis yang sejak kejadian G30S pada 1965 ditabukan di Indonesia.

Semasa Soeharto berkuasa, aksi untuk peringatan May Day masuk kategori aktivitas subversif, karena May Day selalu dikonotasikan dengan ideologi komunis. Konotasi ini jelas tidak pas, karena mayoritas negara-negara di dunia ini (yang sebagian besar menganut ideologi nonkomunis, bahkan juga yang menganut prinsip antikomunis), menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Labour Day dan menjadikannya sebagai hari libur nasional.

Setelah era Orde Baru berakhir, walaupun bukan hari libur, setiap tanggal 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan demonstrasi di berbagai kota.

Kekhawatiran bahwa gerakan massa buruh yang dimobilisasi setiap tanggal 1 Mei membuahkan kerusuhan, ternyata tidak pernah terbukti. Sejak peringatan May Day tahun 1999 hingga 2006 tidak pernah ada tindakan destruktif yang dilakukan oleh gerakan massa buruh yang masuk kategori “membahayakan ketertiban umum”. Yang terjadi malahan tindakan represif aparat keamanan terhadap kaum buruh, karena mereka masih berpedoman pada paradigma lama yang menganggap peringatan May Day adalah subversif dan didalangi gerakan komunis

Tahun 2006
May Day 2006 terjadi di berbagai kota di Indonesia, seperti di Jakarta, Lampung, Makassar, Malang, Surabaya, Medan, Denpasar, Bandung, Semarang, Samarinda, Manado, dan Batam.
Di Jakarta unjuk rasa puluhan ribu buruh terkonsentrasi di beberapa titik seperti Bundaran HI dan Parkir Timur Senayan, dengan sasaran utama adalah Gedung MPR/DPR di Jalan Gatot Subroto dan Istana Negara atau Istana Kepresidenan. Selain itu, lebih dari 2.000 buruh juga beraksi di Kantor Wali Kota Jakarta Utara. Buruh yang tergabung dalam aksi di Jakarta datang dari sejumlah kawasan industri di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang tergabung dalam berbagai serikat atau organisasi buruh. Mereka menolak revisi Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang banyak merugikan kalangan buruh.

Tahun 2007
undefined
Di Jakarta, ribuan buruh, mahasiswa, organisasi kepemudaan, dan masyarakat turun ke jalan. Berbagai titik di Jakarta dipenuhi para pengunjuk rasa, seperti Kawasan Istana Merdeka, Gedung MPR-DPR-DPD, Gedung Balai Kota dan DPRD DKI, Gedung Depnaker dan Disnaker DKI, serta Bundaran Hotel Indonesia.

Di Yogyakarta, ratusan mahasiswa dan buruh dari berbagai elemen memenuhi Kota Yogyakarta. Simpang empat Tugu Yogya dijadikan titik awal pergerakan. Buruh dan mahasiswa berangkat dari titik simpul Tugu Yogya menuju depan Kantor Pos Yogyakarta. Di Solo, aksi dimulai dari Perempatan Panggung yang dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju Bundaran Gladag sejauh 3 km untuk menggelar orasi lalu berbelok menuju Balaikota Surakarta yang terletak beberapa ratus meter dari Gladag. Aksi serupa juga digelar oleh dua ratusan buruh di Sukoharjo. Massa aksi tersebut mendatangi Kantor Bupati dan Kantor DPRD Sukoharjo. Di Bandung, para buruh melakukan aksi di Gedung Sate dan bergerak menuju Polda Jawa Barat dan kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinaskertrans) Jawa Barat. Di Serang, ruas jalan menuju Pandeglang, Banten, lumpuh sejak pukul 10.00 WIB. Sekitar 10.000 buruh yang tumplek di depan Gedung DPRD Banten memblokir Jalan Palima. Di Semarang, ribuan buruh berunjuk rasa secara bergelombang sejak pukul 10.00 WIB. Mengambil start di depan Masjid Baiturrahman di Kawasan Simpang Lima, Kampus Undip Pleburan, dan Bundaran Air Mancur di Jalan Pahlawan, lalu menuju gedung DPRD Jawa Tengah. Sekitar 2 ribu buruh di kota Makassar mengawali aksinya dengan berkumpul di simpang Tol Reformasi. Dari tempat tersebut, mereka kemudian berjalan kaki menuju kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo. Di kota Palembang, aksi buruh dipusatkan di lapangan Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera). Di Sidoarjo, ratusan buruh yang melakukan aksi di Gedung DPRD Sidoarjo, Jawa Timur. Ribuan buruh di Pekalongan melakukan demo mengelilingi Kota Pekalongan. Aksi dimulai dari Alun-alun Pekauman Kota Pekalongan, melewati jalur pantura di Jalan Hayam Wuruk, dan berakhir di halaman Gedung DPRD Kota Pekalongan. Longmarch dilakukan sepanjang sekitar enam kilometer. Di Medan, sekitar 5 ribu buruh mendatangi DPRD Sumut dan Pengadilan Negeri Medan.

Tahun 2008
ekitar 20 ribu buruh melakukan aksi longmarch menuju Istana Negara pada peringatan May Day 2008 di Jakarta. Mereka berkumpul sejak pukul 10 pagi di Bundaran Hotel Indonesia.
Sementara itu 187 aktivis Jaringan Anti Otoritarian dihadang dan ditangkap dengan tindakan represif oleh personel Polres Jakarta Selatan seusai demonstrasi di depan Wisma Bakrie, saat hendak bergabung menuju bundaran HI . Di Depok, 5 truk rombongan buruh yang hendak menuju Jakarta ditahan personel Polres Depok. Di Medan, polisi melarang aksi demonstrasi dengan alasan hari raya Kenaikan Isa Almasih. Aksi buruh di Yogyakarta juga dihadang Forum Anti Komunis Indonesia.
Aksi ini dilakukan oleh pelbagai organisasi buruh yang tergabung Aliansi Buruh Menggugat dan Front Perjuangan Rakyat, serta diikuti berbagai serikat buruh dan organisasi lain, seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, Buruh Putri Indonesia, Kesatuan Alinasi Serikat Buruh Independen (KASBI), Serikat Pekerja Carrefour Indonesia, Serikat Buruh Jabotabek (SBJ), komunitas waria, organ-organ mahasiswa dan lain sebagainya.

Tahun 2009

Belasan ribu buruh, aktivis dan mahasiswa dari berbagai elemen dan organisasi memperingati Hari Buruh Sedunia dengan melakukan aksi longmarch dari Bundaran HI menuju Istana Negara, Jakarta. Aksi ini tergabung dalam dua organisasi payung, Front Perjuangan Rakyat (FPR) dan Aliansi Buruh Menggugat (ABM). Ribuan buruh yang tergabung dalam ABM, tertahan dan dihadang oleh ratusan aparat kepolisian sekitar 500 meter dari Istana.

Tahun 2010
Bertepatan dengan Hari Buruh Internasional, ribuan pengunjuk rasa melakukan unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Dari Bundaran HI, mereka kemudian bergerak ke depan Istana Negara. Mereka menuntut akan jaminan sosial bagi buruh. Kalangan buruh menganggap penerapan jaminan sosial saat ini masih diskriminatif, terbatas, dan berorientasi keuntungan.
Di depan Istana, sempat terjadi kericuhan yang berlangsung sekitar 15 menit pada pukul 14.00 WIB. Petugas kepolisian mengamankan dua orang pengunjuk rasa untuk dimintai keterangan. Menurut Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Edward Aritonang, kedua demonstran tersebut berasal dari salah satu lembaga antikorupsi, KAPAK (Komite Aksi Pemuda Anti Korupsi). Setelah insiden itu, secara umum kondisi aksi unjuk rasa berjalan kondusif kembali hingga selesainya aksi pada pukul 16.00 WIB.

Tahun 2011
ibuan buruh Indonesia merayakan Hari Buruh Internasional atau May Day, Minggu (01/05) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Mereka menyerukan adanya kepastian jaminan sosial bagi para buruh di Indonesia sambil meneriakkan yel-yel perjuangan eperti “Hidup Buruh” dan “Berikan Hak-Hak Buruh,” serta mereka berpawai menuju Istana Negara.

sumber