Arsip

Posts Tagged ‘kemerdekaan indonesia’

Ketika Bangsa Asing Bertanya Tentang Indonesia

http://sugengpinarak.files.wordpress.com/2010/02/republik_indonesia4.jpg

Piala AFF udah kelar, tapi gema’nya masih terasa, pasti masih terasa ledakan semangat, nasionalisme yang membakar, jiwa yang terluka karena pertandingan kemaren, nah mumpung piala AFF gema’nya masih ada, gak ada salahnya sekekali posting tentang Indonesia. Yo yo yo…
=================================
bangsa dan negara kita mempunyai banyak potensi, dan semuanya adalah sesuatu yang sebenarnya ada di dalam hati dan diri kita, Namun seberapa dalam kotoran hati menenggelamkanya adalah sesuatu yang berbeda-beda di tiap individu seorang Indonesia seperti kita. Mari sadari potensi diri kita, Bangsa kita, Negara kita…Indonesia.
Disini saya hadirkan beberapa percakapan antara :
A —> Aku seorang Indonesia
B —> Bangsa Asing (yang ingin mengetahui Indonesia)
Negara yang kaya
B : Apa yang menarik dari Negara Indonesia ?
A : Sesuatu yang membuat para PENJAJAH MAU BERTAHAN 350 tahun,dimana setiap harinya teman mereka tertusuk sebatang bambu di perutnya.
Semangat persatuan
B : Bagaimana aku bisa membayangkan perjuangan pahlawan Indonesia?
A : Bayangkan jutaan rayap kecil di rumah yang kokoh, saat kau mengusirnya, keesokan harinya akan muncul yang lebih banyak, dan saat kau membiarkanya, saat itu kau kehilangan salah satu rumahmu.
Kepahlawanan yang berani
B : Benarkah para pahlawan Indonesia adalah pemberani ?
A : Bisakah kau berlari menghindari peluru yang ditembakan dari senapan?
Jika kau tak bisa, maukah kau BERLARI KE ARAH SENAPAN DENGAN MENGGENGGAM SEBATANG PEDANG?
Negara yang merdeka
B : Apakah kemerdekaan Indonesia sangat berarti bagi kalian ?
A : Saat pejuang tersenyum dalam kematianya, mereka berpesan: “KEMATIANKU ADALAH KEMERDEKAAN ANAK ISTRIKU SUATU SAAT NANTI”, adakah yang lebih berarti dari itu ?
Bangsa yang ramah
B : Bagaimana aku berkomunikasi dengan seorang Indonesia dimana aku belum pernah mengenalnya?
A : saat kau menatap wajah mereka dan menundukan kepalamu, saat itu juga mereka adalah TEMANMU.
Bangsa yang bermoral
B : Akan kah kalian Indonesia ingin menjadi negara terkaya di Dunia?
A : Jika kami mau menjual 1700 pulau yang ada disini, dimana di setiap pulaunya sangat mungkin kau menemukan tambang berharga, pasti kami bisa memakai jahitan permata di tubuh kami, namun semua ini tidak akan sebanding dengan 1 PULAU PENUH KENANGAN,jadi untuk apa penutup yang lebih berharga dengan apa yang di tutupinya.
Populasi yang besar
B : Seberapa banyak penduduk yang ada di Indonesia?
A : Saat kau berbuat kasar kepada kami, saat itu kau bersiap mengahadapi 3.4% DARI SELURUH PENDUDUK DUNIA.
Rela berkorban
B : Apa yang kalian lakukan kepada orang yang lebih tua?
A : Sewaktu aku duduk dalam bus yang penuh, Seorang Ibu Tua datang,dan aku pun MEMBERIKAN TEMPAT DUDUK-KU kepadanya,aku berusaha mengalah, Dia tersenyum lalu MEMBIARKAN KEDUA ANAKNYA DUDUK dan dia berdiri disampingku.
Bahasa Indonesia
B : Apa arti Bahasa Indonesia di mata kalian?
A : Bahasa yang akan berusaha menyatukan MINIMAL 200JUTA JIWA MANUSIA.
Bangsa yang beragam
B : Agama apa saja yang ada di Indonesia?
A : Bukan jenisnya yang perlu kau ketahui, tapi ajaranya. Dimana Indonesia adalah negara yang beragama,
dimana SELURUH AGAMANYA MENUNJUKKAN KEBENARAN.
Gotong royong
B : Apakah kerjasama diantara kalian terjaga dengan erat ?
A : Bangunlah sebuah rumah di desa-desa kami, maka calon tetanggamu akan bertanya : “ADA YANG BISA KAMI BANTU?” dengan senyumnya yang polos
Tenggang rasa
B : Apa arti tenggang rasa diantara kalian ?
A : Saat kau tiba-tiba mati disini sebagai orang yang tak dikenal, Aku pastikan Kamu akan mendapatkan PEMAKAMAN YANG LAYAK.
Kesadaran
B : Mengapa banyak orang miskin di Indonesia?
A : Disaat senyuman para petinggi bangsa adalahSENYUMAN YANG DAMAI, saya yakin… kami semua bisa bangkit.
TAK TERLUPAKAN
A : Mengapa kamu banyak tanya ?, Ayo silahkan datang ke negara kami, Indonesia
dengan senyum B menjawab…
B : AKU TAKUT TAKKAN MAMPU MENINGGALKANNYA…
Mari kita bentuk suatu prinsip yang kuat dan maju dimana kita telah mempunyai banyak potensi di indonesia ini. Indonesia telah memberibanyak sesuatu kepada kita, Sekarang giliran kita memberi sesuatu kepada nya…dengan membangunya, mengembangkanya, mempertahankanya, serta mencintainya. Kembangkan berbagai sektor, pendidikan dan teknologi.
INDONESIA TELAH MELAHIRKAN KITA, GILIRAN KITA MELAHIRKAN INDONESIA YANG LEBIH BAIK
1 Hal: GW BANGGA JADI ANAK YANG DILAHIRKAN DIINDONESIA
Dan masih banyak lagi hal yang akan terus dan selalu membuat kita bangga menjadi orang Indonesia. Selanjutnya di sini
========================

Sumber

Posted by Wordmobi

Waduh Gan, Sepeda Bakal Kena Pajak…!

Perkembangan olah raga sepeda yang kian merebak ternyata berpotensi terkena pajak. Baru-baru ini hal tersebut dijadikan wacana dikalangan DPRD Jawa Tengah sebagai peluang untuk mendapatkan tambahan pendapatan asli daerah. Wacananya, DPRD tengah menggodok kemungkinan sepeda angin yang berseliweran di jalan itu dikenai pajak atau dipasangi penning.

https://absoluterevo.wordpress.com/wp-content/uploads/2012/03/bicycle.png?w=300

Anggota Komisi C Pajak dan Aset Daerah DPRD Jawa Tengah, Masruhan Samsurie, Rabu (21/3/2012), mengemukakan, kepemilikan masyarakat atas sepeda berkembang pesat. Sepeda kini tidak lagi menjadi barang biasa, tetapi sudah mengarah pada barang mewah. Itu bisa dilihat dari harga sepeda yang tidak murah lagi. Harga sepeda mulai naik, mulai dari harga biasa di kisaran Rp 2,5 juta sampai sepeda dengan harga lebih dari Rp 35 juta per unitnya.

“Penggemar sepeda yang mampu membeli sepeda di atas harga Rp 10 juta per unit tentu bukan warga biasa. Jadi, potensi pendapatan pasti ada sekiranya sepeda-sepeda itu bisa dikenai pajak atau retribusi yang berlaku setahun sekali,” ujar Masruhan Samsurie dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan.

Populasi sepeda berkembang pesat dalam lima tahun terakhir. Itu bisa dilihat dari kegemaran olahraga bersepeda yang marak setiap kali akhir pekan atau tiap ada pergelaran yang selalu diisi dengan kegiatan sepeda gembira. Pesertanya bisa lebih dari 10.000 orang menggunakan sepeda.

Atas wacana sepeda akan dikenai retribusi atau ketika masa lalu dinamai penning, yakni pajak sepeda yang bukti pembayarannya berupa pelat tipis atau pelat besi yang dilingkarkan di batang rangka sepeda, Kepala Biro Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Agus Suranto mengemukakan, pengenaan pajak sepeda harus berlandaskan aturan atau semacam peraturan daerah atau setingkatnya.

Jika dikaji lebih dalam pajak sepeda di Indonesia memang sudah ada sejak masa pemerintahan Kolonial, dan terus dilanjutkan pada masa pemerintahan Jepang.

http://susyimoet01.files.wordpress.com/2011/11/sepeda.jpg

Bahkan pada masa itu, dengan dalih untuk membiayai perang demi membantu kemerdekaan Indonesia, pemerintah pendudukan Jepang berlaku lebih ketat dalam menerapkan aturan pajaknya. Tidak boleh ada warga masyarakat yang terlambat membayak pajak, karena denda akan menanti jika mereka terlambat.

Untuk itu pemerintah pendudukan Jepang rajin memberitahu dan mengingatkan warga dengan mengeluarkan pengumuman yang dimuat dalam koran-koran yang beredar saat itu agar para pemilik sepeda dan kendaraan lain segera membayar pajaknya. Bagi warga Jakarta dan sekitarnya, pengumuman itu dimuat dalam koran Asia Raya, yang isinya;
Jakarta Tokubetsu Shichoo mempermaklumkan bahwa: Pajak sepeda buat tahun 1945, banyaknya f 1,-atau f 0,75 harus dilunasi sebelum tanggal 1 bulan 3 tahun 1945;

Kini kepada mereka yang bersangkutan diberikan kesempatan untuk membayar pajak itu pada tiap-tiap hari kerja;

a. di Kantor Bendahara Jakarta Tokubetsu Shi, Kebon Sirih no. 22 dari jam 9.30 -1.30 siang, kecuali hari Kamis dari jam 9.30 -12 (mulai tangal 16 sehingga 29 bulan 2 juga dari jam 4 -7 sore).

b. di Kantor Kesehatan Kota, jalan Kanna no. 10 dan di pasar-pasar: Jatinegara, Senen, Sawah Besar, Glodok dan di Tanah Abang dari jam 9.30 -1.30 ada kesempatan untuk membayar pajak itu. Tapi kesempatan untuk membayar ditempat-tempat tersebut hanya diadakan selama bulan Januari 1945. Sepeda harus dibawa.

Pemasangan tanda-tanda pajak jika dikehendaki dapat pula dilakukan di sekolah-sekolah, kantor-kantor perusahaan, dan sebagainya, yaitu untuk paling sedikitnya 50 sepeda dan uang pajak harus dibayar lebih dahulu. Permintaan dapat diajukan kepada Kantor Bendahara Jakarta Tokubetsu Shi (telepon 2733 pesawat 24). Kesempatan ini juga berlaku 1 bulan saja.

Bilamana pembayaran pajak dilakukan sesudah waktu yang telah ditentukan, maka pajak itu ditambah dengan 20%, akan tetapi jumlah tambahan itu paling banyak f 1,-untuk tiap-tiap kendaraan.

Selanjutnya diperingatkan bahwa kewajiban membayar pajak yang dimaksud di atas berlaku untuk semua penduduk Jakarta Tokubetsi Shi yang mempunyai dan atau mempergunakan kendaraan sebagai disebut di atas, kecuali jika menurut peraturan yang berlaku dapat dibebaskan dari pembayaran pajak itu (Asia Raya, 14 Januari 1945).

Sepeda yang sudah dibayar pajaknya itu akan diberi penneng, yaitu lempengan logam yang ditempelkan pada bodi sepeda sebagai bukti pembayaran pajak sepeda sehingga mudah terlihat oleh polisi yang memeriksanya. Pada masa itu, polisi sering melakukan razia untuk mengecek penneng dan kalau benda ini tak ada, kita pun akan kena denda. Itulah sebabnya sepeda harus dibawa ketika membayar pajak. (ard/kcm/int)
https://absoluterevo.wordpress.com/wp-content/uploads/2011/03/sepeda-minimalis1.jpg?w=300

sumber :

Tidak Punya Malu & Sangat Memalukan

 
Ada yang bilang bahwa Politisi atau Politikus adalah seperti ”belut”. Tetapi ada pula yang mengatakan sebenarnya bahwa Politisi seperti ”Belut dikasih Oli”. Tetapi yang benar dan jelas Politisi adalah sosok manusia yang memiliki Karakter, Idealisme, Moral dan jiwa kesatriaan serta memiliki daya juang cita-cita luhur.

Hal itu banyak dimiliki oleh Pemimpin atau Politisi di zaman pergerakan atau perjuangan seperti: HOS Tjokroaminoto, Dr. Sutomo, Dr. Wahidin, Soekarno, Moh. Hatta, Tan Malaka, Ki Hajar Dewantoro, Sultan Syahrir, K.H. Dahlan, Wahid Hasyim dan banyak lagi tokoh-tokoh lainnya. Jika disebutkan sangat panjang. Lebih-lebih tokoh-tokoh Lokal yang berjuang melawan keangkaramurkaan penjajah.

H.O.S Tjokroaminoto adalah Politisi handal di zamannya, ketika melawan penjajah, Politisi yang mampu mencetak kader-kader bangsa. Dr. Sutomo, meskipun isterinya orang Belanda, tetapi jiwa nasionalisme tidak pernah padam hingga akhir hayat.

Seperti halnya Dr. Setiabudi atau Dowes Dekker). Dr. Wahidin juga segala harta bendanya termasuk bendi dan kuda kesayangannya dijual untuk biaya perjuangan. Soekarno sebagai murid Pak Tjokroaminoto selalu konsisten terhadap cita-cita Proklamasi.

Demikian juga Moh. Hatta, meskipun anak seorang Demang di Sumatra Barat tetapi lebih mengutamakan jiwa kerakyatan. Tan Malaka sejak tahun 1926 memimpikan kemerdekaan Indonesia dengan nama Republik.
Ki Hajar Dewantoro, jiwa dan karakternya khususnya di bidang pendidikan tetap menyala-nyala. Meskipun pernah hidup di negara Belanda tetapi, beliaulah orang pertama Indonesia yang mendirikan kantor Berita Indonesia.

Sutan Syahrir Perdana Menteri pertama di Indonesia yang berusia sangat muda 36 tahun dengan jiwa sosialismenya. K.H. Dahlan, Kyai pertama yang mendirikan peradaban pendidikan melalui Muhammadiyah.
Kini kadar-kadernya tersebar luas di Indonesia. Demikian juga tokoh K. H. Wahid Hasyim dengan karakter dan moral agama beliau membangun kader-kader melalui pondok-pondok pesantren. Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh politisi lainnya di tingkat daerah yang berjuang tanpa pamrih dan tanpa nama, seperti Pak Kyai Sahal pendiri Pondok Gontor.

Sepak terjang mereka dari muda, remaja hingga pemuda dan dewasa tetap konsisten dikenang oleh masyarakat luas. Sifat-sifat dan perilakunya ”Tidak Memalukan”.

Tidak seperti politisi zaman sekarang, banyak oknum politisi ”yang memalukan” dan ”tidak punya malu”. Sebagai contoh tindak korupsi yang dilakukan oleh oknum para politisi, dibenci dan dicatat oleh Rakyat untuk tidak dipilih kembali.

Gaji pegawai Bank Indonesia (BI) sudah tinggi, tapi oleh oknum politisi muda anggota DPR diperjuangkan untuk dinaikkan lagi. Sedang rakyat kecil terhimpit hidupnya.

Di layar televisi disuguhkan tayangan di mana ada politisi muda di mana kemarin bicara anti Korupsi. Ee, sekarang malah melakukan tindak korupsi. Tentu KPK tidak akan segan-segan mengusut terus.

Tindakan-tindakan yang bersifat ”tidak punya malu dan “sangat memalukan” justru banyak dilakukan oleh polisi muda, baik di parlemen (Legislatif) di pemerintahan (Eksekutif) termasuk di kalangan Yudikatif.
Apa jadinya negeri ini jika dipimpin oleh oknum-oknum ”politisi” yang punya karakter ”Tidak Punya Malu” dan ”Sangat Memalukan”. Nah, kembali ke jalan yang benar!

sumber