Arsip

Archive for 29 Januari 2016

Wawancara Eksklusif: Ini Pengakuan Jessica Kumala Wongso Dalam Kasus Kopi Maut Sianida     

29 Januari 2016 3 komentar
Wawancara Eksklusif Ini Pengakuan Jessica Kumala Wongso Dalam Kasus Kopi Maut Sianida

Kasus kopi sianida maut yang menewaskan Wayan Mirna Salihin di Kafe Olivier, Grand Indonesia masih terus bergulir dan semakin heboh. Jessica Kumala Wongso (27), teman Mirna dituduh sebagai pelaku pembunuhan Mirna.

 

Hal tersebut semakin mengemuka karena tim penyidik di Polda Metro Jaya mengaku memiliki 4 bukti kuat untuk menjerat seseorang menjadi tersangka, dalam hal ini adalah Jessica.

 

Jessica Kumala Wongso

Jessica Kumala Wongso saat ditemui di kediamannya, Kamis 28 Januari 2016

 

Saat ditemui di kediamannya di Jalan Selat Bangka Blok J1, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis 28 Januari 2016 ia mengatakan bahwa dirinya yang berniat berlibur di Indonesia justru malahan mengalami kejadian ini hingga dituduh sebagai tersangka akan kasus tersebut.

 

“Saya awalnya ke sini (Jakarta) itu mau liburan mas, sekalian coba coba cari kerja, tapi malah kena masalah begini” ucapnya sambil duduk di kursi di ruang tamu rumahnya. Ia pun menuturkan, pekerjaan apapun yang didapatnya di Jakarta, akan dilakoninya. Ia pun mengaku lelah karena terus ditanyai pertanyaan yang sama berulang-ulang oleh para wartawan.

 

Saat ditanyakan reaksinya perihal rencana polisi yang akan menggeledah kediamannya, Jessica menanggapinya dengan santai, “Silahkan saja.”

 

Menanggapi pernyataan polisi tersebut, dalam sebuah wawancara eksklusif, Jessica bereaksi dengan mengatakan bahwa polisi tidak adil.

 

“Kalau saya dijadikan tersangka itu tidak adil, karena saya tidak berbuat, kalau tidak berbuat dijadikan tersangka, saya enggak tahu kenapa begitu,” ujar Jessica dalam wawancara dengan I-News TV, Rabu 27 Januari 2016.

 

Sebelumnya diberitakan, Jessica memesan tiga minuman sebelum Mirna dan Hanny tiba di lokasi. Selain itu, Mirna juga mengatur posisi duduk bagi dua temannya tersebut. Mirna pun kejang-kejang usai minum kopi khas Vietnam yang dipesan Jessica.

 

Berikut ini ada rekaman video wawancara eksklusif dengan Jessica. Coba simak mimik wajahnya secara saksama:

 

Bagaimana menurut Anda?

(Okezone, Tribun, Bintang)

Kategori:revo

Mengharukan: Ini Isi Surat Tukang Becak Yang Dirazia Petugas Kepada Presiden Jokowi 

Mengharukan Ini Isi Surat Tukang Becak Yang Dirazia Petugas Kepada Presiden Jokowi
  

Rasdulah, seorang tukang becak paruh baya yang sudah puluhan tahun mencari nafkan dengan mengayuh becaknya di sekitaran kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, menuliskan surat untuk Presiden Joko Widodo setelah ia dirazia oleh petugas.

 

Surat Tukang Becak Kepada Presiden Jokowi

Rasdulah menunjukkan surat yang dia tulis untuk Presiden Joko Widodo

 

Dalam suratnya kepada Presiden Jokowi, Rasdullah meminta perlindungan kepada Presiden Jokowi. Ia meminta agar para pengayuh becak yang beroperasi di Jakarta diperlakukan sama seperti tukang ojek online.

 

Berikut ini adalah isi surat Rasdulah kepada Presiden Jokowi:

 

“Kepada Bp Presiden Jokowi. Kami narik becak itu bukan mencari kekayaan. Hanya kebutuhan hidup dan kami narik becak bukan di jalan raya. Tapi di gang-gang, lorong-lorong, dan pasar tradisional atau sekolah komplek-komplek. Go-Jek pernah dilarang Bapak Menteri Perhubungan. Waktu itu, Bapak Presiden membela tukang Go-Jek lalu diizinkan. Sekarang kami becaknya digaruk Ahok. Kami minta perlindungan Bapak Presiden. Kami mendukung Jakarta Baru dan maju. Tapi kami warga kecil jangan dipinggirkan. Terimakasih atas perhatiannya. Rasdulah tukang becak Jakarta”.

 

Rasdulah mengatakan bahwa ia didorong oleh teman-temannya untuk berani menulis surat untuk Presiden Jokowi. Terlebih lagi, katanya, Jokowi dekat dan peduli kepada wong cilik, terutama ketika masih menjadi Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.

 

“Becak itu tidak berpolusi, kendaraan ramah lingkungan, dan bisa jadi tempat ngobrol sama teman-teman. Becak juga selalu dipakai kalau lagi kampanye sama pas pelantikan. Jadi gimana lah Pak Jokowi, supaya orang kecil jangan selalu dipinggirkan, tolong kami Pak Jokowi,” kata Rasdulah dengan suara tercekat, saat menggelar aksi demo bersama ratusan tukang becak lainnya di Balaikota Jakarta pada Kamis pagi 28 Januari 2016.

 

Dalam aksi demo yang tertib ini, para tukang becak tersebut meminta agar Satpol PP DKI tidak mengangkut becak mereka yang tidak beroperasi di jalan raya.

 

Keberadaan becak melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum serta Pasal 29 Perda Nomor 8 Tahun 2007.

 

Dalam aksinya ini, para tukang becak juga meminta Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melalui surat agarb tetap boleh beroperasi di wilayah pemukiman warga serta pasar.

 

Surat Tukang Becak Untuk Ahok

Seorang tukang becak bernama Aziz ini menunjukkan isi suratnya yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ia menulis “gubernur” dengan “gupernur”

 

Tukang becak yang rata-rata berpendidikan rendah bisa tertib dan santun saat berdemo, mengapa para mahasiswa yang (katanya) cerdik cendekia selalu anarkis dalam melakukan demonstrasi?

(Kompas, Liputan 6)

 

Kategori:revo