Arsip

Posts Tagged ‘sujud’

Rahasia Tersembunyi Dibalik Nama Muhammad

20 Agustus 2012 2 komentar
Terkait rahasia dibalik nama Muhammad, dimana banyak makna yang tersirat dalam kebesaran nama yang sederhana itu. entah apakah ini merupakan salah satu mukjizat atau sekedar kebetulan saja, bahwa ada fakta menarik di abjad/huruf-huruf yang tersusun dari nama itu:
1. Kata Muhammad, jika kita gabungkan dalam bentuk normal mim-kha-mim-kha-dal, maka akan menjadi sebuah sketsa seorang manusia. Anda tentu sudah maklum Jika sebaik-baik mahluk yang pernah diciptakan oleh Tuhan di alam semesta ini adalahMANUSIA. Dengan segala kelebihan mereka, sementara mahluk lain hanyalah hewan, tumbuhan dan planet-planet yang penuh rahasia.
2. Kata Ahmad, jika kita cermati satu-persatu hurufnya maka huruf-huruf itu akan menggambarkan sosok orang yang sedang melakukan sholat, tahukah kalian bahwaSHOLATmerupakan sebaik-baik doa dan ibadah yang pernah diperintahkanNya.
3. Kata Muhammad jika digabungkan huruf-hurufnya maka akan berbentuk layaknya manusia yang sedang sujud dalam shalat. dalam gerakan SUJUD dalam Sholat merupakan inti dari semua rukun-rukunnya, karena pada saat sujud manusia menundukkan 8 bagian tubuhnya di bumi bukti kepasrahan total kepada sang penciptaundefined
Subhanallah, Allahu Akbar, betapa rahasia Allah sangat menggetarkan hati, saya yakin masih banyak tersirat rahasia-rahaisa lain dibalik sosok, nama dan semua yang berkaitan dengan sang kekasih sejati ‘Habibullah: Muhammad’ Shallallahu’alaihi Wa Sallam

♥ penggemar BB masuk!! wajib lihat!! ♥

26 Juni 2012 4 komentar

 

Spoiler for lihatlah sobat:


belajar yang semangat ya adik-adiku sayang….

apa sobat tega merusak moral mereka?
meski sekolah sudah tak layak, mereka semangat belajar
merekalah generasi bangsa kita…
jangan kalian rusak moral mereka

sewaktu kecil kita selalu ditanya oleh ayah dan ibunda nak kalau nanti besar kau mau jadi apa?

Spoiler for kenangan masa kecil:


aku teringat waktu kecil ibu selalu bertanya
“nak kalau kau nanti sudah besar ingin jadi apa??”

demi anaknya ibu rela mempertaruhkan nyawanya agar anaknya lahir dengan selamat..
pernahkah terpikirkan seperti itu?
tak ada ibu yang tak menginginkan anaknya jadi orang berguna…
pernahkah terpikir ibunda dan ayahanda berjuang keras agar mampu menyekolahkan agan-agan ?

Spoiler for perjuangan ibu:

ibu berjuang untuk saya supaya saya dapat bersekolah…

ibunda berjuang demi menyekolahkan agan supaya menjadi orang berguna…
jangan sia-siakan perjuangan ibunda….

Spoiler for berangkat sekolah:

manis sekali kenangan masa itu, ketika ibunda mengantarkan saya sekolah….

ibunda selalu mendoakan setiap saat agar menjadi orang berbudi mulia..
apa yang dapat kamu lakukan untuk ibu??

Spoiler for seperti ini kah?:
undefined

ASTAGHFIRULLAH…..
apa jadinya kalau ibu saya tau inilah yang saya perbuat!

ingatkah masa kecil kita ketika selalu ditimang, dimanja? apa balasannya untuk ibu??

Spoiler for ibu:
undefined


ibu….!!! kenapa ibu menangis???

Spoiler for untuk ibunda:


Aku sayang ibuu…..
Spoiler for ibu:

ibu sudah tua nak.. ibu sudah tak mampu lagi mengawasi kamu nak,
jadilah anak yang sholeh dan buat ibu bangga..

mari sobat kaskuser kita bertaubat merunduk sujud Kepada-Nya..

Spoiler for bertaubat:



ya allah….
setiap hari dosa-dosaku selalu menumpuk dan bertambah bagai debu yang tak pernah dibersihkan..
bukakan pintu taubat untuk saya,
saya tak kuasa menahan tangis ketika api neraka menanti saya ya allah…

sumber :

 

Jidat Hitam Benarkah Sunnah?

30 Januari 2012 3 komentar
Jidat Hitam Benarkah Sunnah?
January 1st, 2012 Dafid Fuadi

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ

Yang artinya, “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud” (QS al Fath:29).

Banyak orang yang salah paham dengan maksud ayat ini. Ada yang mengira bahwa dahi yang hitam karena sujud itulah yang dimaksudkan dengan ‘tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud’. Padahal bukan demikian yang dimaksudkan. Diriwayatkan oleh Thabari dengan sanad yang hasan dari Ibnu Abbas bahwa yang dimaksudkan dengan ‘tanda mereka…” adalah perilaku yang baik. Diriwayatkan oleh Thabari dengan sanad yang kuat dari Mujahid bahwa yang dimaksudkan adalah kekhusyuan. Juga diriwayatkan oleh Thabari dengan sanad yang hasan dari Qatadah, beliau berkata, “Ciri mereka adalah shalat” (Tafsir Mukhtashar Shahih hal 546).

عَنْ سَالِمٍ أَبِى النَّضْرِ قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى ابْنِ عُمَرَ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ قَالَ : مَنْ أَنْتَ؟ قَالَ : أَنَا حَاضِنُكَ فُلاَنٌ. وَرَأَى بَيْنَ عَيْنَيْهِ سَجْدَةً سَوْدَاءَ فَقَالَ : مَا هَذَا الأَثَرُ بَيْنَ عَيْنَيْكَ؟ فَقَدْ صَحِبْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمْ فَهَلْ تَرَى هَا هُنَا مِنْ شَىْءٍ؟

Dari Salim Abu Nadhr, ada seorang yang datang menemui Ibnu Umar. Setelah orang tersebut mengucapkan salam, Ibnu Umar bertanya kepadanya, “Siapakah anda?”. “Aku adalah anak asuhmu”, jawab orang tersebut. Ibnu Umar melihat ada bekas sujud yang berwarna hitam di antara kedua matanya. Beliau berkata kepadanya, “Bekas apa yang ada di antara kedua matamu? Sungguh aku telah lama bershahabat dengan Rasulullah, Abu Bakr, Umar dan Utsman. Apakah kau lihat ada bekas tersebut pada dahiku?” (Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3698)

عَنِ ابْنِ عُمَرَ : أَنَّهُ رَأَى أَثَرًا فَقَالَ : يَا عَبْدَ اللَّهِ إِنَّ صُورَةَ الرَّجُلِ وَجْهُهُ ، فَلاَ تَشِنْ صُورَتَكَ.

Dari Ibnu Umar, beliau melihat ada seorang yang pada dahinya terdapat bekas sujud. Ibnu Umar berkata, “Wahai hamba Allah, sesungguhnya penampilan seseorang itu terletak pada wajahnya. Janganlah kau jelekkan penampilanmu!” (Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3699).

عَنْ أَبِى عَوْنٍ قَالَ : رَأَى أَبُو الدَّرْدَاءِ امْرَأَةً بِوَجْهِهَا أَثَرٌ مِثْلُ ثَفِنَةِ الْعَنْزِ ، فَقَالَ : لَوْ لَمْ يَكُنْ هَذَا بِوَجْهِكِ كَانَ خَيْرًا لَكِ.

Dari Abi Aun, Abu Darda’ melihat seorang perempuan yang pada wajahnya terdapat ‘kapal’ semisal ‘kapal’ yang ada pada seekor kambing. Beliau lantas berkata, ‘Seandainya bekas itu tidak ada pada dirimu tentu lebih baik” (Riwayat Bahaqi dalam Sunan Kubro no 3700).

عَنْ حُمَيْدٍ هُوَ ابْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ : كُنَّا عِنْدَ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ إِذْ جَاءَهُ الزُّبَيْرُ بْنُ سُهَيْلِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ فَقَالَ : قَدْ أَفْسَدَ وَجْهَهُ ، وَاللَّهِ مَا هِىَ سِيمَاءُ ، وَاللَّهِ لَقَدْ صَلَّيْتُ عَلَى وَجْهِى مُذْ كَذَا وَكَذَا ، مَا أَثَّرَ السُّجُودُ فِى وَجْهِى شَيْئًا.

Dari Humaid bin Abdirrahman, aku berada di dekat as Saib bin Yazid ketika seorang yang bernama az Zubair bin Suhail bin Abdirrahman bin Auf datang. Melihat kedatangannya, as Saib berkata, “Sungguh dia telah merusak wajahnya. Demi Allah bekas di dahi itu bukanlah bekas sujud. Demi Allah aku telah shalat dengan menggunakan wajahku ini selama sekian waktu lamanya namun sujud tidaklah memberi bekas sedikitpun pada wajahku” (Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3701).

عَنْ مَنْصُورٍ قَالَ قُلْتُ لِمُجَاهِدٍ (سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ) أَهُوَ أَثَرُ السُّجُودِ فِى وَجْهِ الإِنْسَانِ؟ فَقَالَ : لاَ إِنَّ أَحَدَهُمْ يَكُونُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مِثْلُ رُكْبَةِ الْعَنْزِ وَهُوَ كَمَا شَاءَ اللَّهُ يَعْنِى مِنَ الشَّرِّ وَلَكِنَّهُ الْخُشُوعُ.

Dari Manshur, Aku bertanya kepada Mujahid tentang maksud dari firman Allah, ‘tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud’ apakah yang dimaksudkan adalah bekas di wajah? Jawaban beliau, “Bukan, bahkan ada orang yang ‘kapal’ yang ada di antara kedua matanya itu bagaikan ‘kapal’ yang ada pada lutut onta namun dia adalah orang bejat. Tanda yang dimaksudkan adalah kekhusyu’an” (Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3702). Bahkan Ahmad ash Showi mengatakan, “Bukanlah yang dimaksudkan oleh ayat adalah sebagaimana perbuatan orang-orang bodoh dan tukang riya’ yaitu tanda hitam yang ada di dahi karena hal itu adalah ciri khas khawarij (baca: ahli bid’ah)” (Hasyiah ash Shawi 4/134, Dar al Fikr). Dari al Azroq bin Qois, Syarik bin Syihab berkata, “Aku berharap bisa bertemu dengan salah seorang shahabat Muhammad yang bisa menceritakan hadits tentang Khawarij kepadaku. Suatu hari aku berjumpa dengan Abu Barzah yang berada bersama satu rombongan para shahabat. Aku berkata kepadanya, “Ceritakanlah kepadaku hadits yang kau dengar dari Rasulullah tentang Khawarij!”. Beliau berkata, “Akan kuceritakan kepada kalian suatu hadits yang didengar sendiri oleh kedua telingaku dan dilihat oleh kedua mataku. Sejumlah uang dinar diserahkan kepada Rasulullah lalu beliau membaginya. Ada seorang yang plontos kepalanya dan ada hitam-hitam bekas sujud di antara kedua matanya. Dia mengenakan dua lembar kain berwarna putih. Dia mendatangi Nabi dari arah sebelah kanan dengan harapan agar Nabi memberikan dinar kepadanya namun beliau tidak memberinya. Dia lantas berkata, “Hai Muhammad hari ini engkau tidak membagi dengan adil”. Mendengar ucapannya, Nabi marah besar. Beliau bersabda, “Demi Allah, setelah aku meninggal dunia kalian tidak akan menemukan orang yang lebih adil dibandingkan diriku”. Demikian beliau ulangi sebanyak tiga kali. Kemudian beliau bersabda,

يَخْرُجُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ رِجَالٌ كَانَ هَذَا مِنْهُمْ هَدْيُهُمْ هَكَذَا يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ثُمَّ لاَ يَرْجِعُونَ فِيهِ سِيمَاهُمُ التَّحْلِيقُ لاَ يَزَالُونَ يَخْرُجُونَ

“Akan keluar dari arah timur orang-orang yang seperti itu penampilan mereka. Dia adalah bagian dari mereka. Mereka membaca al Qur’an namun alQur’an tidaklah melewati tenggorokan mereka. Mereka melesat dari agama sebagaimana anak panah melesat dari binatang sasarannya setelah menembusnya kemudia mereka tidak akan kembali kepada agama. Cirri khas mereka adalah plontos kepala. Mereka akan selalul muncul” (HR Ahmad no 19798, dinilai shahih li gharihi oleh Syeikh Syu’aib al Arnauth). Oleh karena itu, ketika kita sujud hendaknya proporsonal jangan terlalu berlebih-lebihan sehingga hampir seperti orang yang telungkup. Tindakan inilah yang sering menjadi sebab timbulnya bekas hitam di dahi.

(Dafid Fuadi/sarkub.com)

Kategori:revo Tag:, , , , ,

[true story] Ini Polisi Menindas Masyarakat Kecil!

 
Jadi gini ceritanya, ada pegawai percetakan tetangga ane merangkap juga sebagai tukang ojek buat nambah penghasil. Dia mau pergi ke Bandung naek motor sama adenya cewe gan. Ane kasih inisial S.

undefined

Nah pas mau pergi dia ada bawa dus kecil isinya makanan taronya di depan (motornya supra 125) tapi dusnya bener-bener ga ganggu stang. Temennya ada bilang “Awas lu ntar di Bandung di stopin polisi”.
Nah si S bilang “Ah amsa bawa dus segini aja distopin”.

Terus pas hari H dia pergi naek motor boncengan bedua, ternyata beneran pas di Bandung dia di stopin ama polishit.
Tuh polisi mereksa dusnya juga engga pokoknya lgs to the point :

P: “Ini dus mengganggu ini.”
S: “Mengganggu apa? Tuh stang saya bisa belok kanan kiri.”

Pokoknya si polisi tetep kekeuh bilang itu dus ganggu.
Terus polishit bilang gini

P: “Sini 150rb.”
S: “Saya duit dari mana pak 150rb? Di Jakarta aja saya cuma jadi tukang ojek.”

Nah adenya si S ini udah mulai nangis gan gara-gara takut. Sebenernya si S ada uang 150rb tapi dia ga mau bayar ama poilishit kaya gitu.
Si Polishit tetep minta tetep maksa, akhirnya si S terpaksa harus SUJUD di depan POLISHIT ampe diliatin orang-orang.

undefined

Untung aja ada tentara yg lewat. Percakapannya kaya gini:

T: “Ada apa ini?”
S: “Ini, masa dus segede ini dibilang mengganggu? Stang saya juga bisa belok-belok, kecuali dus gede baru boleh nilang. Saya juga disuruh bayar 150rb. Duit dari mana saya duit segitu?”
T: “Ya udah, ya udah ini uang 150rb.”

Eh si polishit malu kali ya duitnya ga diterima
Terus polishit respon gini:

P: “Ya udah kamu jalan aja, lain kali jangan diulang ya.”
S: “…… (Sambil buang makanannya ke jalan.)”
T: “Kok dibuang?”
S: “Daripada saya tar kena kaya gini lagi tar di depan. Ini untung ada bapak nolongin saya terima kasih, siapa nanti yg nolongin kalo begini lagi?”
Nah kira-kira begitu cerita yg ane tangkep dari nyokap.
Sorry no pict tapi ane berani jamin ini real story. S juga ane sering ketemu.
sumber

Kategori:revo Tag:, , , , ,