Arsip

Posts Tagged ‘jagung manis’

Cara Menjaga Kesehatan Mata Sesuai Pertambahan Usia

Jakarta, Penglihatan yang baik adalah salah satu kunci produktifitas. Sayangnya, kondisi penglihatan dapat memburuk seiring pertambahan usia. Kebiasaan-kebiasaan yang sehat dan menjaga asupan nutrisi sangat penting agar kondisi mata tetap terjaga.

Bagian terluar dari mata adalah kornea, tonjolan bulat yang memungkinkan cahaya dapat masuk ke dalam mata. Cahaya kemudian melewati pupil, ruang transparan yang terletak di tengah-tengah iris. Di belakang pupil terdapat lensa mata yang terhubung ke zonules, serat otot yang berfungsi mengencangkan dan mengendurkan fokus.

Cahaya masuk melalui lensa dan mengenai retina, jaringan di bagian belakang mata. Retina kemudian mengirimkan sinyalnya melalui saraf optik ke otak untuk menerjemahkan apa yang dilihat oleh mata.

Usia 0 – sampai 30-an tahun
Ketika lahir, lensa di dalam mata umumnya berwarna jernih dan fleksibel. Zonules yang terhubung dengan lensa mata juga masih kuat.

Seiring pertambahan usia, lensa menjadi kurang fleksibel, dan zonules tidak efektif sehingga memerlukan lensa korektif. Jika bola mata terlalu panjang, maka akan terjadi rabun jauh.

Jika bola mata agak pendek, maka terjadilah rabun dekat. Setiap kali merasakan terjadinya perubahan penglihatan, sebaiknya segera bertemu dengan dokter mata.

Untuk menghindari kerusakan penglihatan, lakukan latihan mata sesuai petunjuk dokter mata. Biasakan untuk melakukan kebiasaan membaca dan menonton TV yang sehat.

Lutein yang ditemukan dalam sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kangkung adalah salah satu antioksidan pelindung mata. Jagung manis, kacang polong dan brokoli juga mengandung banyak lutein.

Vitamin A penting untuk penglihatan yang sehat dan banyak ditemukan dalam sayuran berwarna oranye dan kuning seperti wortel dan labu. Buah dan sayuran juga menyediakan vitamin C esensial, antioksidan lain yang bagus bagi mata.

Usia 40-an tahun
“Usia ini adalah ketika orang mulai kehilangan kemampuan untuk memfokuskan penglihatan pada jarak dekat. Kondisi ini disebut presbiopia,” kata Dr Andrew Iwach, juru bicara American Academy of Ophthalmology dan direktur eksekutif Pusat Glaukoma San Francisco seperti dilansir FoxNews, Selasa (20/3/2012).

Penyebabnya adalah lensa mata yang memendek, lebih keras dan zonules yang melemah. Untuk mengoreksi penglihatan, gunakan kacamata baca. Seberapa cepat terjadinya presbiopia berbeda-beda pada setiap orang.

“Jika selalu memiliki penglihatan yang sempurna, kacamata baca mungkin baru digunakan pada usia awal 40-an tahun. Orang yang memiliki rabun jauh lebih tahan terhadap gangguan ini dan sering tidak melihat perubahan penglihatan karena presbiopi sampai usia mencapai akhir 40-an tahun,” kata Jill Koury, asisten profesor ophthalmology di Universitas DukeEye Center, di Durham, North Carolina.

Jika mengalami rabun dekat, kaca mata baca mungkin perlu dibuat pada usia 30-an tahun. Usia ini juga merupakan waktu yang tepat untuk mengetes penglihatan secara komprehensif. Dokter akan menguji tekanan di dalam mata dan memeriksa saraf optik untuk memastikan apakah saraf tersebut masih utuh.

Usia 50-an tahun ke atas
Pada usia ini, lensa makin mengeras dan mungkin perlu mengenakan lensa korektif yang kuat. Usia ini juga berisiko besar mengalami penyakit mata sebagai berikut:

1. Katarak.
Terjadi ketika lensa mata menjadi keruh. Lebih dari 20 juta orang Amerika memiliki katarak. Penyebab utama penyakit ini adalah penuaan. Kebiasaan merokok dan paparan sinar matahari juga memicu katarak. Jika tak diobati, bisa memicu kebutaan.

Para peneliti di Blue Mountains Eye menemukan bahwa vitamin B, asam folat dan vitamin B12 mengurangi risiko pembentukan katarak. Penelitian juga menunjukkan bahwa mengkonsumsi asam lemak omega-3 setiap hari bisa mengurangi risiko katarak.

2. Glaukoma.
Penyakit ini berhubungan dengan tekanan yang terbentuk di dalam mata sehingga mengakibatkan kerusakan saraf optik. Glaukoma menyebabkan kehilangan penglihatan perlahan-lahan dan akhirnya menyebabkan kebutaan. Penyakit ini adalah salah satu alasan paling umum penyebab kebutaan di seluruh dunia.

3. Kerusakan makula.
Makula merupakan salah satu bagian dari retina. Makula dapat rusak karena faktor keturunan atau faktor lingkungan sehingga menyebabkan penglihatan menjadi terganggu.

Tanda-tanda awalnya adalah penglihatan menjadi kabur. Kerusakan makula merupakan penyebab utama kehilangan penglihatan pada orang yang berusia di atas 65 tahun. Paparan sinar ultraviolet (UV) dapat mempercepat kerusakan makula sama seperti rokok.

Penelitian menemukan bahwa kombinasi suplemen vitamin C, beta karoten (pembentuk vitamin A), vitamin E dan seng mampu menurunkan risiko kerusakan makula.

Cara Tes Kesehatan Sendiri Di Rumah

http://asalasah.blogspot.com/2012/10/cara-tes-kesehatan-sendiri-di-rumah.html
Asalasah ~ Tes kesehatan tidak selalu harus dilakukan di laboratorium denganperalatan yang serba rumit. Beberapa pemeriksaan bisa dilakukan tanpa alat khusus, bahkan dengan cara unik misalnya melakukan kayang untuk mendeteksi masalah punggung.
Beberapa cara unik yang bisa dilakukan sendiri sebagai pengganti tes kesehatan adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (12/10/2012).
1. Kayang untuk mendeteksi masalah punggung
Diperkirakan 4 dari 5 orang pernah mangalami nyeri punggung minimal sekali dalam hidupnya. Penyebab terbanyak di kelompok usia 50-an tahun adalah masalah pada facet joint yang menghubungkan tiap ruas tulang belakang.

“Untuk mendeteksinya, berdiri tegak lalu lengkungkan punggung ke belakang sejauh dan serendah mungkin. Ini akan menyebabkan kondisi yang lebih buruk jika ada kontak antara tulang dengan tulang yang akan terasa sakit,” kata Mushtaque Ishaque dari Royal Orthopaedic Hospital, Birmingham.

2. Makan jagung manis untuk mendeteksi flu perut
Pencernaan yang lambat bisa dipicu oleh berbagai kondisi seperti gastroenteritis atau disebut juga flu perut. Makan jagung manis bisa mendeteksi gangguan ini karena lapisan terluar jagung manis yang berwarna kuning tidak bisa dicerna oleh perut.

“Ukur saja waktu yang dibutuhkan sejak jagung itu dimakan hingga keluar bersama kotoran. Waktu transit selama 24-48 jam masih dianggap normal, tapi kalau 72 jam itu terlalu lambat,” kata Anton Emanuel dari  University College Hospital, London.

3. Naik tangga untuk periksa fungsi paru
Cara paling mudah untuk mengukur kapasitas paru-paru dalam memproses oksigen adalah dengan naik tangga selama 2 menit sambil ngobrol. Kalau ngos-ngosan sampai susah ngobrol, berarti ada masalah dengan paru misalnya ada Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK).

4. Memegang hidung untuk mengukur fungsi otak
Menguji kemampuan koordinasi gerak bisa sekaligus mendeteksi berbagai gangguan serius seperti multiple schlerosis (MS) dan risiko stroke. MS mempengaruhi otak di bagian cerebellum yang mengatur persepsi, koordinasi dan keseimbangan.

Untuk mengujinya, ajak seorang teman duduk berhadapan lalu minta teman tersebut menggerakkan jarinya di depan wajah. Tiap tangannya bergerak, sentuh jarinya lalu bergantian sentuh hidung sendiri. Kerusakan pada cerebellum bisa membuat permainan sederhana ini sulit dilakukan dan bakal sering meleset saat berusaha menyentuh jari teman yang bergerak-gerak.

5. Selembar kertas A-4 untuk mendeteksi hormon
Tangan yang selalu gemetar bisa menunjukkan adanya hiperaktivitas kelejar tiroid. Kelebihan hormon tiroid membuat berbagai fungsi tubuh bekerja lebih kencang dari seharisnya.

“Untuk mendeteksinya, buka telapak tangan menghadap ke bawah lalu letakkan selembar kertas ukuran A-4 di atasnya. Kalau kertasnya goyang-goyang itu menandakan hipertiroidisme,” kata Richard Ross, ahli endokrinologi dari University of Sheffield.