Arsip

Posts Tagged ‘bekal’

Asus Padfone 2 “Mendarat” di Indonesia

15 Maret 2013 1 komentar

 

 

Asus Indonesia mengumumkan ketersediaan seri Asus Padfone 2 di Indonesia yang ditandai dengan dimulainya pemesanan awal (pre-order) perangkat berlayar 4,7 inci ini lewat situs Erafone (www.erafone.com).
Ada 2 tipe yang tersedia dalam pemesanan awal Padfone, yakni seri dengan kapasitas simpan 32GB dan 64GB. Dari pantauan PCplus, Erafone membundel keduanya masing-masing seharga 6,5 juta dan 7,5 juta rupiah. Keduanya mendapat potongan harga dari semula 8,2 juta (32GB) dan 9,2 juta (64GB) plus bonus sleve case cuma-cuma. Periode pemesanan awal ini sendiri dimulai dari 6 Maret sampai 17 Maret 2013, sementara barang akan dikirim pada 18 Maret 2013. Asus Indonesia sendiri rencananya akan resmi meluncurkan Padfone 2-nya itu pada 21 Maret mendatang.
Asus Padfone 2 merupakan penerus dari generasi Padfone sebelumnya. Disebut Padfone karena desain uniknya yang mengadopsi desain hibrida antara smartphone 4,7 inci dan tablet 10.1 inci. PErubahan dilakukan dengan memasang samrtphone ke tablet dengan dock khusus di bagian belakangnya. Padfone 2 berbekal prosesor Snapdragon S4 Pro 1,5GHz 4 inti (quad core) dan memori sistem sebesar 2GB. Layarnya punya resolusi 1280 x 720 dengan teknologi IPS+ dan Corning Fit Glass untuk tampilan yang lebih tajam dengan warna akurat.
padfone3
Selain bekal kamera yang mencapai resolusi 13 megapiksel, perangkat ini juga memiliki fitur Near Field Communication (NFC), 3,5G, WIFI, Blutetooth V4.0 dan Android Jelly Bean. Baterai di smartphone berkapasitas 2140 mAh. Asus mengklaim baterai ini sanggup bertahan hingga 16 jam saat perangkat aktif dipakai di jaringan 3G dan 13 jam jika terhubung ke WIFI. Jika dirasa kurang, baterai internal berkapasitas 5000mAh di tablet atau docking-nya bisa diandalkan untuk mengisi baterai Padfone.

sumber

Beginilah Cara Malaikat Maut Memberitahu Ajal Kita

Sebagian Para Nabi berkata kepada Malaikat pencabut Nyawa. “Tidakkah Kau memberikan Aba-aba atau peringatan kepada Manusia bahwa kau datang sebagai malaikat pencabut nyawa sehingga mereka akan lebih hati-hati?”


Malaikat itu menjawab. “Demi Allah, aku sudah memberikan aba-aba dan tanda-tandamu yang sangat banyak berupa penyakit, uban, kurang pendengaran, penglihatan mulai tidak jelas (terutama ketika sudah tua). Semua itu adalah peringatan bahwa sebentar lagi aku akan menjemputnya. Apabila setelah datang aba-aba tadi ia tidak segera bertobat dan tidak mempersiapkan bekal yang cukup, maka aku akan serukan kepadanya ketika aku cabut nyawanya: “Bukan kah aku telah memberimu banyak aba-aba dan peringatan bahwa aku sebentar lagi akan datang? Ketahuilah, aku adalah peringatan terakhir, setelah ini tidak akan datang peringatan lainnya “ (HR imam qurthubi)

Beginilah cara kerja Malaikat Maut
Nabi Ibrahim pernah bertanya kepada Malaikat maut yang mempunya dua mata diwajahnya dan dua lagi tengkuknya. “Wahai malaikat pencabut nyawa, apa yang kau lakukan seandainya ada dua orang yang meninggal diwaktu yang sama; yang satu berada di ujung timur yang satu berada diujung barat, serta ditempat lain tersebar penyakit yang mematikan dan dua ekor bintang melata pun akan mati?”

Malaikat pencabut nyawa berkata:” Aku akan panggil ruh-ruh tersebut, dengan izin Alloh, sehingga semuanya berada diantara dua jariku, Bumi ini aku bentangkan kemudian aku biarkan seperti sebuah bejana besar dan dapat mengambil yang mana saja sekehendak hatiku “(HR abu Nu’aim)

Ternyata Orang Mati Mendengar Tapi Tidak Bisa Menjawab
Rosullulloh SAW memerintahkan agar mayat-mayat orang kafir yang tewas pada perang badar dilemparkan ke sebuah sumur tua. Kemudian beliau mendatanginya dan berdiri di hadapannya. Setelah itu, beliau memanggil nama mereka satu-satu: “Wahai fulan bin fulan, fulan bin fulan, apakah kalian mendapatkan apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan kalian untuk kaliab betul-betul ada? Ketahuilah sesungguhnya aku mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhanku itu benar-benar ada dan terbukti.”

Umar lalu bertanya kepad a Rosulullah. “Wahai Rasul, mengapa engkau mengajak bicara orang-orang yang sudah menjadi mayat?”

Rosullah menjawab. “Demi Tuhan yang mengutusku dengan kebenaran, kalian memang tidak mendengar jawaban mereka atas apa yang tadi aku ucapkan, Tapi ketahuilah, mereka mendengarnya, hanya saja tidak dapat menjawab” (HR Bukhari Muslim)

SUPERMOON TANDA TANDA KIAMAT

 

Bukti bahwa hadist Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang telah disabdakannya 1400 tahun yang lalu telah terkuak. Sebagian bergembira terhadap fenomena SUPERMOON  ini, tapi sebagai orang beriman sudah selayaknya kita lebih mempersiapkan bekal untuk kehidupan kita di akhirat setelah dunia ini berakhir atau paling tidak setelah jatah tinggal kita di dunia berakhir.

عَنْ أَنَس رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ :«إِنَّ مِنْ اقْتِرَاب السَّاعَة أَنْ يُرَى الْهِلاَل لِلَيْلَة فَيُقَالُ : لِلَيلَتَينِ، وَأَنْ يَظْهَر مَوتُ الْفَجْأة، وَأَنْ تُتَّخَذ الْمَسَاجِد طُرُقاً

Artinya:

Dari Anas رضي الله عنه, bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda, “Sesungguhnya bagian dari tanda dekatnya Hari Kiamat adalah bahwa Bulan terlihat dalam satu malam seperti untuk dua malam (– maksudnya: Lebih besar dari biasanya, pen–), dan banyak terjadi mati mendadak, dan masjid dijadikan tempat lewat.”

(Hadits Riwayat Imaam Adhdhiyaa’ Al Maqdisy dalam Al Ahadiits Al Mukhtaaroh no: 2325, dan menurut Syaikh Abdul Maalik bin Dhuhaisy, sanadnya Hasan, demikian juga di-Hasankan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany dalam Shohiih Jaami’ush Shoghiir no: 10841 dan Silsilah Hadiits Shohiih no: 2292)

Juga ada pula riwayat dari Anas bin Maalik رضي الله عنه, ia berkata bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:

مِنِ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ أَنْ يُرَى الْهِلالُ قِبَلا، فَيُقَالُ : لِلَيْلَتَيْنِ، وَأَنْ تُتَّخَذَ الْمَسَاجِدَ طُرُقًا، وَأَنْ يَظْهَرَ مَوْتُ الْفُجَاءَةِ

“Diantara tanda dekatnya hari Kiamat adalah hilal (bulan tsabit) terlihat lebih awal hingga hilal malam pertama dikatakan sebagai hilal malam kedua, masjid-masjid dijadikan sebagai tempat melintas dan banyaknya terjadi kasus kematian mendadak.” (Hadits Riwayat Imaam Ath Thobrony رحمه الله no: 1132 dan di-shohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany dalam Shohiih Al Jaami’ish Shoghiir no : 10841)

sumber: