Bacaan Shalat Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah

undefined

Shalat merupakan ibadah yang pertama kali yang bakal dihisab diakhirat nanti. Ibadah shalat sudah ada tuntunannya dari Rasulullah SAW, baik dari segi gerakan maupun bacaannya. Bagaimana kita bisa tahu seperti apa gerakan maupun bacaan shalat yang dicontohkan Nabi? Kita bisa tahu dari hadist-hadist beliau yang diriwayatkan oleh sahabat-sahabat maupun istri beliau. Oleh karena shalat ini sudah ada tuntunannya, maka kita sebagai umatnya tentu ibadah shalat yang kita lakukan juga harus sesuai dengan yang dicontohkan beliau baik gerakan maupun bacaanya.

Nah, pada postingan kali ini saya akan mengutip bacaan shalat yang telah diputuskan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah. Sebagaimana kita ketahui, Muhammadiyah hanya memilih hadist-hadist yang Shahih atau yang kuat terutama dalam masalah ibadah termasuk dalam ibadah shalat ini. Disamping itu Muhammadiyah juga tidak taklid  terhadap satu mahzab saja, sehingga terkadang Muhammadiyah mempunyai pendapat yang sama dengan mahzab Syafi’i, terkadang Maliki, Hanafi maupun mahzab Hambali. Berbeda dengan umat islam di Indonesia umumnya yang hanya berpegang dan terpaku pada mahzab Syafi’i saja. Semoga bacaan shalat yang saya posting ini bermanfaat bagi kita semua terutama warga maupun simpatisan Muhammadiyah.
Do’a Iftitah
اَللّهُمَّ باَعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَاياَيَ كَمَا باَعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
اَللّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَاياَ كَماَ يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ
اَللّهُمَّ اغْسِلْ خَطَاياَيَ باِلْماَءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ.
Allaahumma baa’id bainii wabainaa khotoo yaa ya kamaa baa ‘adta bainal masyriqi wal maghrib.
Allaahumma naqqinii minal khotoo yaa kamaa yunqqots tsaubul abyadhuu minaddanas.
Allaahummaghsil khotoo yaa ya bil maa i wats tsalji walbarod.
Artinya : “Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan di antara kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat.
Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana dibersihkannya kain putih dari kotoran.
Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun.”
Bacaan Ruku’/Sujud
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّناَ وَبِحَمْدِكَ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى
Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii.
Artinya: “Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu yan Allah ampunilah
aku”.
Do’a I’tidal
رَبَّنَا وَلَكَ اْلحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ
Robbanaa walakalhamdu hamdan katsiiran thayyiban mubaarokan fiihi.
Artinya : “Ya Tuhan kami, (hanya) untukMu lah (segala) pujian yang banyak, baik, dan diberkahi padanya ”.
Do’a Duduk Diantara Dua Sujud
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى وَارْحَمْنِى وَاجْبُرْنِى وَاهْدِنِى وَارْزُقْنِى
Allaahummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii.
Artinya : “Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, tunjukilah aku, dan berilah rizki
untukku”.
Do’a Tasyahud
اَلتَّحِيَّاتُ لِلّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّباَتُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهاَ النَّبِيُّ
وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْناَ وَعَلَى عِباَدِاللهِ الصَّالِحِيْنَ.
أَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Attahiyyaatu lillaahi washsholawaatu waththoyyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu warohmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu’alainaa wa’ala ‘ibaadillaahi shshoolihiin. Asyhadu anlaa ilaaha illallaah waasyhadu annamuhammadan ‘abduhu warosuuluh.
Artinya : “Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebagusan adalah kepunyaan Allah, Semoga keselamatan bagi Engkau, ya Nabi Muhammad, beserta rahmat dan kebahagiaan Allah. Mudah-mudahan keselamatan juga bagi kita sekalian dan hamba-hamba Allah yang baik-baik. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan utusan-Nya”.
Do’a Shalawat Kepada Nabi
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَالِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ. إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa’alaa aali Muhammad. Kamaa shollaita ‘alaa ibroohiim wa aali ibroohiim. Wabaarik ‘alaa Muhammad wa aali Muhammad. Kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim wa aali ibroohiim. Innaka hamiidummajiid.
Artinya : “Ya Allah, limpahkanlah kemurahan-Mu kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Kau telah limpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya, berkahilah Muhammad dan keluarganya sebagaimana Kau telah berkahi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau yang Maha Terpuji dan Maha Mulia”.
Do’a Sesudah Tasyahud Akhir
اَللّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ,  وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ, وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْياَ وَالْمَمَاتِ, وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Allaahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi jahannam. Wamin ‘adzaabil qobri. Wamin fitnatil mahyaa walmamaati. Wamin syarri fitnatil masiihiddadjaal.
Artinya : “Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari siksa jahannam dan siksa kubur, begitu juga dari fitnah hidup dan mati, serta dari jahatnya fitnah dajjal (pengembara yang dusta)”.
Salam

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Assalaamua’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh.
Artinya : “ Berbahagialah kamu sekalian dengan rahmat dan berkah Allah”.
  1. 19 April 2012 pukul 4:26 am

    Assalamu’alaikum ya akhi ya ukhiti

    maaf saya mau bertanya ?
    kalo dalil yang menerangkan tentang bacaan shalat dari alfatihah sampai ke salam yang sahih…apa ya/?dalam organisasi muhammadiyah

    Suka

  2. 19 April 2012 pukul 6:34 am
  3. angga
    19 Maret 2013 pukul 6:32 am

    dulu bacaan Warga Muhammadiyah dalah samasaja dengan muslim yang lain..
    kenapa kemudian majelis tarjih memilih yang berbeda..

    Suka

  4. maskoepbinafsi
    18 April 2013 pukul 5:17 am

    bacaan dalam shalat itu penting tapi uang lebih penting adalah pengambilan sumber dari bacaan tersebut, sehingga kita tidak hanya tahu bagaimana yang benar dan tahu dari sumber yang sebenarnya.

    Suka

  5. maskoepbinafsi
    18 April 2013 pukul 5:18 am

    maskoepbinafsi :
    bacaan dalam shalat itu penting tapi yang lebih penting adalah pengambilan sumber dari bacaan tersebut, sehingga kita tidak hanya tahu bagaimana yang benar dan tahu dari sumber yang sebenarnya.

    Suka

  6. nov
    8 Mei 2013 pukul 12:43 pm

    tapi uang lebih penting,,,, heheheh e lucu mas salah ketiknya

    Suka

  7. 8 Juni 2013 pukul 3:43 am

    Subhaanallah, teryata perbedaan faham dalam fiqih khususnya, itu sangat indah bagi mereka yang mengerti. Kita jadikan perbedaan itu justru untuk saling menguatkan persatuan umat Islam. Muhammadiyyah, NU, Persis adalah saudara kita semua. Musuh kita cuman satu, yakni yang berbeda syahadatnya.

    Suka

  8. alfan
    3 Agustus 2013 pukul 5:26 pm

    saya sebagai muslim yang terlahir dari keluarga Muhammadiyah dan NU.sangat rindu banget kapan ya MD dan NU satu rumah?mungkinkah ini bisa terjadi?
    apa ada yang sepemikitan dengan saya?

    Suka

  9. Hanief Djohan
    22 Agustus 2013 pukul 1:28 am

    MUhammadiyah dan NU memang harus satu rumah dan satu negara uayitu negara kesatuan Indonesia, karenma memang keduanya dalah sekedar sebuar organisasi, kalaupun ada perbedaan diantara keduanya itu hanayalah cara dan tingkat pemahaman terhadap ajaran Islam itu sendiri, namun tetap sama dalam tujuan akhirnya, dalam syahadatnya, dalam takbirnya, sama kiblatnya yaitu Baitullah Ka’bah, sama Kitabnya yaitu ALqur’an. Karena itu marilah kita jadikan Muhamdiyah dan NU adalah asset terbesar untuk mempersatukan Bangsa ini lewat lembaga2 amal usahanya, lembaga2 pendidikannya, lembaga2 sosialn kemasyarakatannya yang sudah begitu banyak berperan dalam melahirkan anak2 bangsa yang cerdas dan berwawasan luas. Sembari kita terus meningkatkan dan meluruskan pemahaman kita terhadap tuntan agama yang diwariskan oleh Rasulullah Muhammad S.A.W. Tidak menambah2 i dan tidak mengurang2i nya. Karena Ajaran Agama yang sudah diturunkan Allah kepada Rasulullah Muhammad S.A>W. sudah sempurna sebagaimana difirmankan oleh Allah melalui wahyu terakhir yang diterima oleh Rasulullah S.A.W.

    Suka

  10. wahyuddin taufikur rochman
    27 November 2013 pukul 11:45 am

    Alhamdulillah saya bisa memperbaiki bacaan sholat saya
    Terima kasih atas petunjuk yg sangat berharga ini mudah2an Allah memberikan pahalaNya bagi kita

    Suka

  11. harris
    21 Januari 2014 pukul 7:10 pm

    Assalamu’alaikum
    Mas mau tanya, do’a tasyahud awal kok ada yang ada dan ada juga yang gak ada, pada PADA BACAAN SHALAT MENURUT MAJELIS TARJIH MUHAMMADIYAH
    Terimakasih

    Suka

  12. kaumanbanjar@gmai.com
    20 Mei 2014 pukul 7:06 am

    Alhamdulillah saya sudah punya kitabnya yang cetakan awal. tapi sekarang ada sedikit masalah hususnya dalam pelaksanaan sholat malam romadlon yang empat,empat tiga yang biasanya kami lakukan yakni empat rokaat langsung tanpa duduk tasyahud awal. apakah memang demikian cara yang benar. sementara ada hadits riwayat Al Bukhori sbb :
    1.
    حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ حَدَّثَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو بَكْرِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ هِشَامٍ وَأَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ كَانَ يُكَبِّرُ فِي كُلِّ صَلَاةٍ مِنْ الْمَكْتُوبَةِ وَغَيْرِهَا فِي رَمَضَانَ وَغَيْرِهِ فَيُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْكَعُ ثُمَّ يَقُولُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ثُمَّ يَقُولُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ قَبْلَ أَنْ يَسْجُدَ ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُ أَكْبَرُ حِينَ يَهْوِي سَاجِدًا ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ مِنْ السُّجُودِ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَسْجُدُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ مِنْ السُّجُودِ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ مِنْ الْجُلُوسِ فِي الِاثْنَتَيْنِ وَيَفْعَلُ ذَلِكَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْ الصَّلَاةِ ثُمَّ يَقُولُ حِينَ يَنْصَرِفُ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنِّي لَأَقْرَبُكُمْ شَبَهًا بِصَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ كَانَتْ هَذِهِ لَصَلَاتَهُ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا
    2.
    حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو بَكْرِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ يُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْكَعُ ثُمَّ يَقُولُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ حِينَ يَرْفَعُ صُلْبَهُ مِنْ الرَّكْعَةِ ثُمَّ يَقُولُ وَهُوَ قَائِمٌ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ عَنْ اللَّيْثِ وَلَكَ الْحَمْدُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَهْوِي ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَسْجُدُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ ثُمَّ يَفْعَلُ ذَلِكَ فِي الصَّلَاةِ كُلِّهَا حَتَّى يَقْضِيَهَا وَيُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ مِنْ الثِّنْتَيْنِ بَعْدَ الْجُلُوسِ
    Karena ada yang berpendapat berdasarkan hadis tersebut bahwa sholat fardu maupun solat sunnat yang empat rokaat itu musti ada tasyahud awalnya pada tiap rokaat keduanya.
    mohon penjelasannya, terimakasih

    Suka

  13. 5 Maret 2015 pukul 10:41 am

    assalamu’alaikum
    saya ingin tanya, apakah anda mengetahui bacaan sholat mayit menurut tarjih muhammadiyah? jika anda tahu, apakah boleh anda memberitahukannya kepada saya? maaf jika saya merepotkan anda. terimakasih

    Suka

  14. 5 Maret 2015 pukul 3:19 pm

    download sini pdf file gan semoga bermang faat http://www.muhammadiyah.or.id/id/download-tuntunan-ibadah.html

    Suka

  1. 31 Januari 2014 pukul 3:04 pm

Tinggalkan komentar