Inilah ‘Ferrari’ Listrik Rp 1 Miliar Pesanan Dahlan Iskan
Sedap! Mobil Pejabat Negara Dapat Jatah Kupon BBM Premium
Jakarta – Kedapatannya mobil ‘mewah’ Bupati Bojonegoro mengisi BBM Premium dengan menggunakan kupon bukanlah sesuatu yang aneh. Pasalnya setiap pejabat negara dan kendaraan milik pemerintah (plat merah) mendapatkan jatah kupon BBM bersubsidi.
Hal ini diungkapkan oleh sumber detikFinance yang orang tuanya adalah mantan pejabat Pemkot Samarinda Kalimantan Timur. Sumber itu menuturkan ketika orang tuanya masih menjabat dan mendapat mobil dinas Toyota Kijang Kapsul, si orang tuanya setiap bulan mendapatkan jatah 4 kupon BBM 4.
“4 kupon tersebut dibagikan dan tiap kupon bernilai 20 liter BBM bersubsidi,” kata sumber tersebut kepada detikfinance, Selasa (17/4/2012).
Menurut sumber tersebut, si pejabat penerima kupon diberikan kebebasan untuk menggunakan kupon BBMnya untuk mobil dinas atau mobil pribadinya.
“Dan sampai sekarang semua pejabat dapat, untuk kendaraan dinas juga dapat semua, cuma nilainya berbeda-beda tergantung tingkat jabatan,” ujarnya.
Bahkan kata Sumber tersebut, setelah orang tuanya tidak menjabat lagi, dia masih tetap mendapat kupon BBM selama setahun lebih.
“Sudah tidak lagi kerja sebagai PNS, tapi selama setahun lebih tetap dapat. Tapi sekarang sejak dua bulan lalu sudah disetop. Namun pejabat lain sampai sekarang masih dapat lah kupon BBM itu,” tandasnya.
Busyet! Utang Pemerintah Naik Lagi Jadi Rp 1.844 Triliun
Jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah di Februari 2012 mencapai US$ 203,08 miliar jumlah ini naik dari posisi di akhir 2011 yang mencapai US$ 198,89 miliar.
Demikian data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip detikFinance, Senin (9/4/2012).
Utang pemerintah tersebut terdiri dari pinjaman US$ 67,53 miliar dan surat berharga US$ 135,54 miliar. Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 7.226 triliun, maka rasio utang Indonesia per Februari 2012 tercatat sebesar 25,5%.
Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir Februari 2012 adalah:
- Bilateral: US$ 40,98 miliar
- Multilateral: US$ 23,55 miliar
- Komersial: US$ 2,84 miliar
- Supplier: US$ 50 juta.
- Pinjaman dalam negeri US$ 120 juta
Berikut catatan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap PDB sejak tahun 2000:
- Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
- Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
- Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
- Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
- Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
- Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
- Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
- Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
- Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
- Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
- Tahun 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
- Tahun 2011: Rp 1.803,49 triliun (25%)
- Februari 2012: Rp 1.844,96 triliun (25,5%)
SBY berharap seluruh lembaga dan masyarakat mendukung aksi gerakan penghematan nasional ini. SBY optimistis gerakan ini bisa memberikan solusi untuk selamatkan ekonomi nasional bila tahun ini harga minyak dunia terus saja naik mengingat krisis di Selat Hormuz yang berkepanjangan.
“Gerakan ini juga upaya mencegah defisit anggaran. Itu semua agar kita tidak menambah utang, sebab menyusahkan kita, pemerintahan mendatang dan generasi penerus,” papar SBY.
Dahlan Iskan Ngamuk di Pintu Tol Semanggi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan ngamuk di pintu tol dekat Jembatan Semanggi menuju arah Slipi. Penyebabnya, antrean di tol tersebut sangat panjang tetapi loket yang dibuka hanya dua dari empat pintu yang ada.
Melihat antrean yang panjang itu, menurut Kepala Bagian Humas dan Protokol Kementerian BUMN Faisal Halimi, Dahlan yang hendak berangkat rapat koordinasi setiap Selasa ke Kantor PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) itu langsung turun dari mobil. Saat itu antrean sepanjang kurang lebih 30 mobil di depan pintu tol.
“Ini bertentangan dengan instruksinya agar antrean paling panjang lima mobil,” kata Faisal kepada detikFinance, Selasa (20/3/2012).
Menurutnya, Dahlan langsung turun dari mobil dan memeriksa. Di situlah Dahlan melihat, dua loket masih kosong, dan hanya satu loket manual dan satu otomatis yang dibuka.
Dahlan pun masuk ke dua loket yang tutup itu dan membuang kursi yang ada di dalam. Lalu ia masuk loket satunya untuk juga membuang kursinya.
“Tidak ada gunanya kursi ini,” kata Faisal menirukan ucapan Dahlan.
Sesaat kemudian, Dahlan melihat antrean tambah panjang. Secara cepat dia putuskan membuka penghalang pintu dan minta agar mobil yang antre segera masuk lewat loket kosong itu secara gratis.
Ia mengatakan, lebih dari 100 mobil disuruh lewat begitu saja tanpa bayar. Salah satu pemilik mobil yang sedang lewat itu ternyata mengenal Dahlan dengan baik. Dia adalah Emirsyah Satar, Direktur Utama Garuda.
Kontan saja Emir menyapa Dahlan. “Ada apa pak kok ngatur lalu lintas? Ini gratis ya pak,” kata Faisal menirukan Emirsyah.
Setelah pintu tol sepi barulah Dahlan meninggalkan lokasi pintu tol menuju kantor Garuda.
Komentar Terbaru