Arsip

Archive for 19 Mei 2015

Foto Marshanda Bersama Para Pria Bule Ini Tersebar, Marshanda Panen Hujatan     

Foto Marshanda Bersama Para Pria Bule Ini Tersebar, Marshanda Panen Hujatan

Marshanda kembali menuai cacian dan hujatan di dunia maya. Setelah sebelumnya ia caci karena menggunggah videonya yang menyanyi dengan hanya memakai bra, kini ia diberondong hujatan setelah mengunggah foto kebersamaannya dengan 4 laki-laki bule di Instagram.

Dalam caption foto tersebut Marshanda menuliskan, “I love you and i miss you,”.

Pose Marshanda dan para bule tersebut sejatinya memang terlihat biasa saja dan tidak ada yang istimewa. Namun, foto ini tetap saja memicu kecaman dari haters-nya di dunia maya. Tak jelas siapa-laki bule yang bersama dirinya tersebut.

Foto Marshanda bersama pria bule yang dia posting di Instagram dan menuai banyak cacian dan hujatan

“Beda ya @marshanda99 dulu sm yang skrg. dulu sopan dengan senyuman yang menawan,” kata akun @ana_hola1.

Akun @haniviesta menulis, “Mungkin aja emang buat masukan buat artis untuk jadi lebih baik lagi..jangan maunya di agung2 kan aja..jadikan haters pelajaran itu berarti ada sifat dan prilaku anda yg salah..orang yg baik2 gak mungkin selalu dihujat.”

Karena hihujat terus maka ia akhirnya curhat di Instagram. Salah satunya, dia menulis jika dirinya lebih baik dihujat jutaan orang karena menjadi dirinya sendiri.

Postingan foto Marshanda pada 18 Mei 2015 dan pembelaannya terhadap segala hujatan yang menghakimi dirinya

“Lebih baik saya dihujat jutaan orang karena menjadi diri saya sendiri. Daripada dipuja-puja milyaran orang tapi pake topeng,” tulisnya, lalu mengakhirinya dengan tagar #iLearnandILove, #CostheworldDeservestheBESTofme, dan #LifeisEvolution.

Disamping caption, ia mengunggah foto hasil dari screen capture video rekaman dirinya ketika saat masih memakai hijab memberikan materi seminar di sebuah acara.

Video yang diberi judul Marshanda Live Seminar – “Failure To Hikmah” diunggah ke YouTube pada 2013 lalu, saat ia masih menjadi istri Ben Kasyafani.

Dalam video itu, ia berbagi cerita masa kecilnya yang sangat pahit ketika orangtuanya sering bertengkar hingga akhirnya bercerai. Dia juga bercerita ketika di-bully oleh teman-teman SD-nya.

Selain itu, Caca juga menjelaskan dirinya merasa bahagia setelah menjadi diri sendiri.

(Instagram)

Kategori:revo

Wanita Pejalan Kaki Ini Dihantam Palu Oleh Polantas Hingga Ambruk Karena Melanggar Aturan   

Wanita Pejalan Kaki Ini Dihantam Palu Oleh Polantas Hingga Ambruk Karena Melanggar Aturan

Seorang wanita yang merupakan petugas pengatur dan pengaman lalu lintas jalan raya memukul kepala seorang wanita pejalan kaki dengan sebuah palu besi hingga ambruk dan tak sadarkan diri pada Kamis 15 Mei 2015 sekitar pukul 18.00 waktu setempat di Shandong, China

Petugas Lalu Lintas Pukul Pejalan Kaki

Petugas lalu lintas yang melakukan pemukulan dengan palu

Kejadian penyerangan dipicu lantaran sang pejalan kaki tersebut menyeberang jalan saat lampu lalu lintas berwarna merah yang berarti larangan bagi setiap pejalan kaki untuk menyeberang.

Keduanya sempat beradu argumen hingga pada akhirnya petugas tersebut mengeluarkan palu dan memukulnya beberapa kali di bagian kepala wanita pejalan kaki itu hingga roboh bersimbah darah di jalanan.

Wanita Korban Pemukulan Palu Oleh Petugas Lalu Lintas

Wanita pejalan kaki ini terkapar bersimbah darah di atas zebra cross setelah berkali-kali dihantam palu di bagian kepalanya karena nekat berdebat setelah melanggar aturan lalu lintas (foto diburamkan disini demi etika)

Setelah menyerang wanita itu, sang petugas sempat berbicara dengan suara keras ke arah pejalan kaki itu “Saya sudah peringatkan jangan menyeberang tapi tak kamu hiraukan, rasakan itu”.

Palu Untuk Memukul Pejalan Kaki

Barang bukti palu besar yang digunakan sang petugas untuk menghajar sang wanita pejalan kaki

Menurut sejumlah saksi mata, petugas tersebut hendak memberikan contoh kepada pejalan kaki yang lain bahwa bagi siapapun yang melanggar maka nyawa taruhannya. Akibat tindakannya tersebut, sang petugas langsung dibawa ke kantor polisi dan kasusnya sedang dalam penyelidikan.

Sang petugas yang bengis ini digelandang ke kantor polisi

Di China, siapapun yang melanggar lalu lintas akan dikenakan denda sebesar 10 yuan (sekitar Rp 22.000) untuk setiap pelanggaran yang dilakukan. Nilai dendanya terhitung rendah apabila dibandingkan dengan di Indonesia, namun pemerintah China amat keras mengimbau warganya untuk menegakkan disiplin aturan. Jadi jangan coba-coba melawan aturan apabila Anda berada di China.

(Daily Mail, Metro)

Kategori:revo

Nafsu Punya Kulit Gelap Seperti Wanita Tropis, Wajah Wanita Cantik Ini Terkena Kanker Kulit  

19 Mei 2015 1 komentar
Nafsu Punya Kulit Gelap Seperti Wanita Tropis, Wajah Wanita Cantik Ini Terkena Kanker Kulit
 

Berkebalikan dengan para wanita di Indonesia yang menginginkan mempunyai kulit yang putih agar dibilang cantik, di negara-negara non tropis justru sebaliknya. Para wanita di negara non tropis seperti Eropa amat mengidamkan mempunyai kulit coklat seperti wanita di negara tropis. Karena kulit coklat itu identik dengan keseksian dan eksotisme.

Tawny Willoughby

Tawny Willoughby (sebelum terkena kanker kulit) bersama suaminya, Cody

Itulah mengapa pengunaan sunbed (alat berjemur/tanning portabel berbentuk kasur) sangat digemari di negara yang memiliki empat iklim di Eropa dan Amerika Serikat. Alat ini diklaim mampu membuat warna kulit penggunanya menjadi gelap. Banyak yang mengabaikan saran para ahli bahwa penggunaan sunbed selama 2 kali saja meningkatkan risiko terkena kanker kulit.

Tawny Willoughby

Tawny Willoughby dan putranya. Setiap melihat foto ini Tawny merasa sedih dan sangat menyesal karena terlalu naif sehingga ia kini seperti kehilangan kebahagiaan

Hal inilah yang dialami oleh Tawny Willoughby. Ia didiagnosis kanker kulit karenakan kegemarannya menggunakan sunbed. Bahkan ia menggunakan alat tersebut sebanyak 4-5 kali seminggu saat usianya masih 21 tahun. Saking gilanya, ia bahkan berlomba-lomba dengan sahabatnya untuk memiliki kulit yang gelap dengan cepat.

Tawny Willoughby yang kini berusia 27 tahun mengunggah foto mirip luka bakar pada wajahnya yang disebabkan oleh tanning di laman akun Facebooknya pada 14 Mei 2015. Ia menulis nasihat yang menyertai foto tersebut. “Jangan pernah terlalu sering menggunakan sunbed. Lihatlah efeknya pada wajahku, beih baik kalian mencoba tanning dengan matahari saja,”.

Sejak tahun 2009, dokter sudah memperingatkan Tawny agar mengurangi kebiasaann tanning-nya dan harus rutin ke dokter kulit. Untuk menyembuhkan kanker kulitnya, Tawny harus menggunakan krim khusus dan serangkaian perawatan di antaranya mengoleskan nitrogen cair pada wajahnya agar luka kanker bisa sedikit membeku dan rasa sakit berkurang.

Tawny mengingatkan melalui akun Facebooknya agar selalu menggunakan krim tabir surya jika ingin beraktivitas di bawah sinar matahari dan agar belajar dari kesalahan dirinya. Kanker kulit tidak selalu berbentuk luka yang parah tapi bisa saja berupa tahi lalat oleh karena itu agar segera memeriksakan ke dokter.

Tawny Willoughby

Tawny Willoughby (tengah) bersama sahabatnya. Mereka bersaing untuk mendapatkan kulit cokelat eksotis khas wanita negara beriklim tropis

Ribuan pengguna Facebook mengapresiasi tindakan Tawny yang mengunggah foto pengalaman pribadinya dengan memberikan dukungan semangat dan doa agar lekas sembuh. Meskipun, ada saja beberapa orang ada yang terganggu dengan foto tersebut.

Tawny Willoughby

Foto dramatis yang diunggah oleh Tawny WilloughbyTawny Willoughby, ketika masih belum terdiagnosis kanker kulit (kiri) dan kehancuran wajah cantiknya yang terdiagnosis kanker kulit

Corinne Dowling seorang dokter ahli penyakit kulit di London’s Harley Street mengatakan kanker kulit sangat umum di kalangan remaja Inggris dan Eropa. “Ada lebih dari 10.000 kasus kanker kulit setiap tahunnya di Inggirs. Sangat penting untuk menggunakan minimal krim SPF 30 untuk melindungi wajah dan kulit dari paparan sinar matahari yang dapat membakar kulit,” ucapnya.

Dowling menyarankan masyarakat yang berniat mendapatkan kulit kecoklatan dengan cara yang lebih aman dan tanpa risiko. Cancer Research memperingatkan tentang bahaya penggunaan sunbed bulan lalu, ketika muncul 13.300 remaja di Inggris yang didiagnosis mengidap melanoma maligna yaitu kanker yang paling umum terjadi di Inggris.

Karena itu, bersyukurlah para wanita Indonesia, sebab kulit seperti wanita Indonesia merupakan dambaan para wanita kulit putih. Oleh karena itu, sangat disarankan memutihkan kulit dengan suntuk vitamin C karena dokter mengatakan bahwa hal tersebut amat berbahaya bagi ginjal Anda.

(CNN, CBC, ABC, Facebook)

Kategori:revo

Ketika 2 Gembong PKI, Muso dan DN. Aidit Dibuat Ciut dan Dipermalukan Oleh Kyai NU   

19 Mei 2015 1 komentar
Ketika 2 Gembong PKI, Muso dan DN. Aidit Dibuat Ciut dan Dipermalukan Oleh Kyai NU

Kisah nyata yang dramatis dan seru mengenai perseteruan 2 gembong Partai Komunis Indonesia (PKI), Muso dan Dipa Nusantara Aidit (DN Aidit) dengan Islam dan ulama NU tidak banyak diketahui oleh rakyat Indonesia. Muso yang merupakan anak kyai terkenal namun memilih menjadi seorang atheis karena ideologi politik yang dipilihnya, merupakan tokoh pemberontakkan PKI Madiun tahun 1948.

Sedangkan DN Aidit yang juga mendapat pendidikan Islam sejak masa kecilnya di Belitung, menjadi seorang ketua Partai Komunis yang berjaya dan disegani di Indonesia dan dunia internasional. Nasib keduanya berakhir tragis dalam pusaran sejarah dan politik negeri ini.

Dilaporkan bahwa setelah tertangkap dalam pelariannya, jenazah Muso dibawa ke alun-alun Ponorogo dan selanjutnya dibakar. Dalam kasus lain pada era 1960-an, perkongsian kaum komunis dengan golongan nasionalis dan agama membawa PKI berada di atas angin. Namun, PKI akhirnya pun jatuh terhempas berkeping-keping pada tahun 1965 karena dituduh menjadi dalang pembunuhan 7 otang Jenderal TNI AD.

Bung Karno amat mengenal dekat Muso sebagai seseorang yang jago silat dan berkelahi karena mereka berdua pernah menumpang tinggal dan berguru kepada pemimpin Serikat Islam, HOS Cokroaminoto. Sulit dipercaya memang kalau Muso yang badannya bebas dan kekar ini takluk dalam adu nyali oleh seorang kyai NU (Nahdlatul Ulama) bernama Haji Hasan Gipo.

Muso-Bung Karno

Bukti kedekatan Muso (kiri) dan Bung Karno. Muso merupakan senior Bung Karno saat berguru kepada ketua Serikat Islam HOS Cokroaminoto. Karena perbedaan ideologi, keduanya lantas berseberangan

Beginilah kisahnya, suatu ketika, Musso terlibat perdebatan dengan KH. Abdul Wahab Hasbullah mengenai adanya Tuhan. Sebagai seorang atheis, Muso tentu saja tak percaya pada Tuhan. Debat ini makin seru namun menjurus kasar karena Muso ini seorang yang berangasan dan emosional.

Muso yang berbadan tegap melawan kiai Wahab yang pendek dan bertubuh kecil. Orang orang yang melihat perdebatan mereka menjadi takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Kiai Wahab pun lalu berpikir bahwa tak ada gunanya juga melanjutkan diskusi dengan Muso yang bengal ini.

Sebenarnya kalau harus, Kiai wahab tidak takut apabila harus melawan Muso yang berbadan besar. Sebab Kiai Wahab yang juga jago silat itu pernah menaklukan 4 penyamun yang tubuhnya jauh lebih besar dari Musso sekaligus ketika melakukan perjalanan angker antara Makkah dan Madinah sekitar tahun 1920-1925. Nah, karena merasa diskusi dengan Muso hanya mengandalkan adu urat dan mulut besar, maka bagi Kiai Wahab itu cuma buang buang tenaga saja. Senjata manusia adalah akal pikiran dan akhlak mulia, bukan kepalan tinju dan perkataan yang memojokkan.

Lalu Haji Hasan Gipo (Tanfidziyah NU tahun 1926) mengambil alih tempat kiai Wahab dalam berdebat dengan Muso. Haji Hasan Gipi terkenal sebagai seorang tokoh NU yang suka mengikuti arus. Cara halus atau cara kasar ia selalu siap melayani dengan senang hati.

Akhirnya Muso pun ditantang untuk bersama Haji Hasan Gipo mendatangi rel kereta Surabaya-Batavia di dekat Krian (antara Surabaya-Mojokerto) untuk adu nyali menyambut kereta api ekspres dengan batang leher masing masing. Aturan mainnya, begitu kereta api muncul dalam kecepatan tinggi, keduanya harus meletakkan leher masing-masing secara berbarengan di atas rel agar digilas kereta api yang melintas tersebut hingga tewas seketika secara berbarengan.

Jenazah Muso

oto jenazah Muso. Ia ditembak dalam pelarian oleh pasukan TNI Divisi Siliwangi di sebuah WC umum karena berusaha kabur. Menurut penuturan Soe Hok Gie, jenazah Muso dibawa ke alun-alun Ponorogo lalu dibakar

Jadi melalui cara tersebut keduanya akan memperoleh keyakinan-ainul yaqin haqqul yakin-tentang adanya Allah SWT. Tapi Musso yang badannya besar dan ditakuti itu ternyata ciut ditantang seperti itu oleh Haji Hasan Gipo. Muso pun gentar dan takut.

KH. Abdul Wahab Hasbullah

KH. Abdul Wahab Hasbullah, membuat Muso, gembong PKI yang berangasan ciut nyalinya

Sedangkan Aidit pernah dipermalukan luar dalam oleh KH. Saifuddin Zuhri yang pada waktu itu sedang menjabat Menteri Agama di kabinet Presiden Soekarno.

Saat itu, dalam sebuah sidang Dewan Pertimbangan Agung (DPA) sedang dibicarakan tentang bagaimana cara membasmi hama tikus yang merusak tanaman padi di sawah. Nah, DN Aidit yang duduk bersebelahan dengan KH Saifuddin Zuhri dengan sengaja melancarkan pertanyaan yang berada menyindir.

“Saudara ketua, baiklah kiranya ditanyakan kepada Menteri Agama yang duduk di sebelah kanan saya ini, bagaimana hukumnya menurut agama Islam memakan daging tikus?”

KH Saifuddin Zuhri merasa ditantang dengan sindiran beraroma penghinaan itu. Sebagai seorang tokoh partai yang pintar tentunya Aidit paham betul jawaban dari apa yang ia tanyakan tersebut. Tetapi Aidit dengan sengaja mendemonstrasikan antipatinya terhadap Islam. KH. Saifuddin Zuhri pun lantas menjawab dengan cerdik.

“Saudara ketua, tolong beritahukan kepada si penanya di sebelah kiriku ini bahwa aku ini sedang berjuang agar rakyat mampu makan ayam goreng, karena itu jangan dibelokkan untuk makan daging tikus!”

KH Saifuddin Zuhri

KH Saifuddin Zuhri (tengah) dan Presiden Soekarno. KH Saifuddin Zuhri pernah balik mempermalukan DN Aidit dalam sidang DPA

Jawaban KH. Saifuddin Zuhri tersebut mengundang gelak tawa para hadirin termasuk Bung Karno yang memimpin sidang DPA. Aidit pun terdiam sejenak karena senjata makan tuan sebelum kemudian ikut pura-pura tertawa untuk mengurangi rasa malunya.

sumber:

1. Orang-orang di Persimpangan Kiri Jalan (Soe Hok Gie)

2. Berangkat dari Pesantren (KH. Saifuddin Zuhri)

Kategori:revo
%d blogger menyukai ini: