Arsip
Unik Mobil-mobil aneh, unik dan keren yang pernah diproduksi
10 Mobil Paling Aneh Yang Pernah Dirancang
1) 1942 Oeuf electrique
2) 1947 Norman Timbs Special
Mobil ini bentuk bagian depannya sungguh lancip dan aneh banget.
3) 1953 General Motors Firebird 1 XP-21
4) 1970 Ferrari (Pininfarina) 512 S Modulo
5) 1970 Lancia (Bertone) Stratos HF Zero
6) 1935 Bugatti Type 57S Competition Coupe Aerolithe
7) 1932 Ford Speedster
8) 1934 Voisin C-25 Aerodyne
Mobil ini unik sekali. Desainnya sungguh keren. Terdiri dari 4 pintu. Roda belakangnya juga keren, tidak kelihatan bagian luarnya.
9) 1951 GM LaSabre
Mobil ini benar-benar panjang. Sayangnya mobil ini tidak ada pintunya.
10) 1941 Chrysler Thunderbolt
Created By : SIESIEF
[DID Y’KNOW? Apakah Ini Warna “Crimson” atau “Sangria”? Cek Thesaurus Warna Ini!
Siapa Sangka, Milyarder Cantik Ratu Properti Ini Dulunya Cuma Buruh Pabrik
Zhang Xin adalah wanita cantik yang kini menjadi salah satu wanita terkaya di dunia asal China. Tapi siapa sangka Zhang Xin dulunya hanya seorang biasa-biasa tapi kini menjadi orang yang luar biasa.
Ratu properti ini masa kecilnya penuh dengan kesengsaraan. Zhang Xin, sang ratu properti, menghabiskan masa kecilnya di lantai lima, rumah susun di pinggiran Beijing. Makan nasi ransum dengan mangkuk besi bersama anak-anak pekerja keras China yang lain.
Saat remaja, ia sempat menjadi buruh pabrik di Hong Kong. Bekerja 12 jam dengan shift. Saat kerja inilah, sedikit demi sedit, Zhang bisa mengumpulkan uang. Pada usia 20, Zhang telah memiliki uang cukup, dan memutuskan hijrah ke Inggris. Dia mendapatkan bea siswa di Sussex. Kemudian, dia melanjutkan di Cambridge untuk menyelesaikan gelar master.Pada usia 27 tahun, Zhang berhasil menyelesaikan studi S2 di bidang Development Economics dari Cambridge University.
Seperti kebanyakan orang Asia yang merantau untuk belajar, setelah bekerja keras dan bersaing untuk belajar, Zhang berhasil mendapatkan pekerjaan di perusahaan internasional Goldman Sachs and Travelers Group, membangun karirnya dalam investment banking. Dalam perjalanan karirnya, Zhang telah mewarnai media publikasi bisnis yang terkenal seperti BusinessWeek, Financial Times dan lainnya. Namun yang mengagumkan, Zhang Xin tetap dikenal sebagai seorang pribadi yang low profile di antara perkumpulan perantauan Cina.
Kini, dua dekade setelah dia bekerja keras, Zhang bisa menatap dari lantai atas salah satu bangunan paling bergaya dan bergengsi di Beijing. Itulah bangunan miliknya, yang dibangun dari keringatnya sendiri. Zhang pun menjadi salah satu wanita terkaya dunia.
Di bawah bendera SOHO, Zhang berhasil membangun kerajaan bisnis properti bersama suaminya. Dia berhasil mengubah cakrawala dari rumah beton kotor yang ia tinggali hingga 1970, menjadi gedung yang indah dan futuristik. “Pembangunan ini bertahap dan begitu lama,” katanya.
“Saya teringat ketika kami sedang berjuang membayar gaji dan tagihan. Bagaimana pun perusahaan harus terus bergerak meskipun dengan utang. Dengan kontrol biaya yang ketat, kami pun secara bertahap bisa mendapat keuntungan.” Meski telah sukses, dia tidak mau memamerkan kekayaannya. Penampilannya sangat sederhana. Bila menggunakan make up, tidak begitu kentara. Begitu juga dengan perhiasan, juga tidak berlebih.pakaian sederhana, kegiatan akhir minggu untuk keluarga dan masih bepergian dengan penerbangan kelas bisnis. Tentu hal ini sangat berbeda dengan gaya hidup wanita sukses di negara kita dan di tempat-tempat lain
Ditanya mobil apa yang dia pakai, dia ragu-ragu. Namun akhirnya menjawab. “Oh, itu Lexus. Saya tidak tahu modelnya.” Bahkan dengan triliunan rupiah kekayaan yang ia punya, Zhang tetap mempertahankan sikap hemat. Bila menggunakan pesawat, dia akan menolak menggunakan kelas satu. Padahal bagi dia, sangat mudah terbang ke mana pun dengan tiket paling mahal sekali pun.
“Ini bukan soal keterjangkauan, ini tentang hati nurani,” katanya. “Kelas bisnis ini sudah cukup nyaman.” Zhang yang sekarang berusia 45, lahir di China. Tumbuh dewasa selama paruh kedua dari Revolusi Kebudayaan (1966-1976). Dia merupakan putri generasi ketiga imigran Tionghoa yang pindah ke Burma dan kembali lagi ke Beijing pada 1950. Keluarga ini tinggal di sebuah bangunan utilitarian. Ibunya bekerja sebagai penerjemah resmi membantu menyebarluaskan pernyataan Deng Xiaoping dan Zhou Enlai. Saat sekolah, setiap siang Zhang pulang untuk makan nasi ransum dari kantin gedung itu.
“Hanya ada tiga jenis makanan, semua cukup buruk,” kenang dia. “Kami masing-masing memegang mangkuk nasi dan dibawa ke kantin. Petugas membagikan makanan dari wadah yang sangat besar,” kata dia sambil menunjuk foto pekerja konstruksi yang sedang mengantre makan di salah satu proyek bangunannya. “Rasanya seperti itu, hanya jauh lebih buruk.”
Saat itu, Zhang mengatakan, Beijing adalah kota muram. “Bangunan-bangunan itu kelabu, semua orang berpakaian abu-abu. Kami tidak pernah melihat langit. Tidak ada gagasan dari langit biru untuk sebuah kemakmuran,” katanya. “Semua orang berpakaian sama, makan sama, perbedaan antara satu orang dengan lain sangat kecil. Mungkin sama seperti perbedaan satu rambut dengan rambut lain di kepala Anda,” ujar Zhang.
Bekerja sebagai buruh pabrik di Hong Kong baginya tidak jauh lebih baik. “Itu mengerikan,” katanya. Setelah “melarikan diri” ke Inggris, pintu Zhang mulai terbuka. Dengan gelar master ekonomi pembangunan di tangannya, ia mendapat pekerjaan pertamanya di Goldman Sachs.
Pada 1994 ia kembali ke China, tergoda seperti ekspatriat lainnya yang terpikat oleh tawaran zona ekonomi khusus dan reformasi ekonomi. Seorang teman menyarankan Zhang memulai bisnis properti. Pan Shiyi namanya. Dia yang datang dari keluarga lebih miskin dari Zhang, memandang masa depan bisnis properti sangat bagus.
Empat hari kemudian, Pan mengusulkan semua ide kepada perempuan itu. Lalu mereka mendirikan SOHO. Bersama Pan yang kemudian menjadi suaminya, Zhang memulai bisnisnya pada 2007. Perusahaan ini sempat kolaps dengan utang US$ 1,65 miliar, namun kemudian sedikit demi sedikit utangnya bisa direstrukturisasi.
Tentang gaya hidup ini, wanita 45 tahun ini berkata, “Ini bukan tentang kesanggupan, tapi tentang kesadaran”. Ya, sekalipun Anda telah bekerja keras dan bisa membayar apa pun yang Anda inginkan, tidak berarti menghamburkan uang adalah kewajaran. Semoga rasa nasionalisme Zhang Xin kepada negaranya dan kesadaran Zhang untuk hidup sederhana juga dapat menginspirasi kita untuk hidup lebih baik.
Baru-baru ini majalah Forbes menurunkan profil 10 perempuan miliarder dunia yang kekayaannya dari keringat sendiri. Bukan warisan maupun hibah. Salah satunya Zhang, yang memiliki kekayaan US$ 2 miliar atau sekitar Rp18 triliun.
(Forbes, Telegraph, CNN)
Ini Video Penampakan Setan Saat Exorcism (Pengusiran Setan) Di Gereja Yang Menggemparkan
Seorang pria asal Republik Czech Daniel Trochta, merekam proses eksorsis atau pengusiran iblis dari dalam tubuh wanita di dalam gereja secara diam-diam. Setelahnya, ia terkejut karena melihat adanya penampakan setan atau “lucifer” ketika menonton video di ponselnya.
Ada wanita yang berteriak ketika setan keluar dari tubuhnya. Video ini membuat geger warga yang tinggal di sekitarnya. Lokasi gereja ini berada di Virgin Mary, Czech.
Pihak gereja mengakui, foto penampakan setan itu asli. Daniel, awalnya mengaku terkejut ketika mendengar suara teriakan wanita yang begitu kencang. Ia lalu mencoba mencari tahu dengan membuka pintu gereja.
Screenshot rekaman video exoecism diam-diam dari lubang kunci
Namun, pintu ditutup dari dalam. Tak kehabisan akal, ia pun mengarahkan ponsel miliknya ke lubang kunci pintu itu.
”Aku benar-benar terkejut. Tonton lah. Aku sarankan kalian menonton itu pakai headphone. Dan dengarkan suaranya,” katanya. Pendeta Marek Dunda yang bertugas di gereja Katholik itu mengakui, penampakan itu asli. Namun, ia enggan menjelaskan lebih lanjut.
Screenshot rekaman video sesaat setelah sang iblis menampakkan diri dan sang wanita berteriak amat keras
“Kalau merekamnya saja melalui lubang kunci, tak ada lagi yang bisa kukatakan. Kami hanya meminta Tuhan melindungi dan membebaskan perempuan itu. Kami berdoa pakai bahasa Latin,” jelasnya.
Ia tidak bersedia mempublikasikan siapa sebenarnya perempuan itu. Karena itu merupakan privasi dan ia tak ingin kehidupannya terganggu gara-gara video yang menyebar luas ini.
(Daily Mail, Mirror, Youtube
Kecantikan Istri Gubernur Lampung Ini Menghebohkan Internet
Sosok istri Gubernur Lampung, Aprilani Yustin Ficardo sedang menjadi buah bibir di internet dalam 2 hari terakhir ini. Suaminya, Muhammad Ridho Ficardo atau gubernur termuda di Indonesia. Ridho baru berusia 34 tahun.
Ibu dua anak ini lahir di Bandung, 15 April 1980, sedangkan suaminya lahir di Lampung, 20 Juli 1980. Usianya selisih tiga bulan. Dia berdarah Padang dan Palembang.
Aprilani Yustin Ficardo saat menghadiri sebuah acara
Kecantikan wanita yang aktif di majelis taklim ini menjadikannya diperbincangkan di media sosial setelah fotonya terunggah.
Aprilani Yustin Ficardo tetap terlihat cantik walaupun menyeringai
Di Twitter, ada yang menyebut, selain cantik, Aprilani juga berprestasi. Akun @pellorian berkicau memuji, “Cakep juga bu Aprilani Yustin Ficardo, eiitss ini istrinya gubernur Lampung.”
Foto Aprilani Yustin Ficardo saat sedang mengandung anak kedua
Di Facebook, selain ada yang memuji, ada juga yang nyinyir. Ada pula berkomentar soal penampilannya berkerudung.
Bening: Aprilani Yustin Ficardo saat menerima kunjungan siswa SMA
Akun Rizkah Nirwan PettawaLi menulis, “Zaman skr kecantikan fisik mudah didptkn apalgi bg yg berduit.sdh sgt langka wanita cantik wajah tanpa polesan. Kebanyakn cantik krn dandanan.wajah jerawatan at bintik2 hdung pesek at wajah cabi smua bs di siasati dg make up n dg operasi. Kata orgtua doloe klo mw liat cantikx seorg wanita ktika ia bgun tdr blm cuci muka.heehehe.”
Akun Telenji Surenji menulis, “Ati ati…!! Bedak tebal berbanding lurus dng biaya tinggi dan berbanding lurus pula dng korupsi..!!!”
Salah satu foto Aprilani Yustin Ficardo, tanpa make up.
Akun-akun lainnya pun banyak nyinyir dan mempermasalahkan cara Aprilani mengenakan jilbab.
Ridho dan Aprilani berkenalan saat mereka sama-sama menempuh pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung.
(dari berbagai sumber)
Komentar Terbaru