Beranda > revo > Pajak Motor kamu Mati? Polisi gak Berhak Nilang kok, ini Jawabannya

Pajak Motor kamu Mati? Polisi gak Berhak Nilang kok, ini Jawabannya

 

 

Ada yang punya informasi tentang Tilang karna telat bayar pajak kendaraan motor gak ? masih simpang siur nih… , jangan sampe kita di boongin sama polisi,Dari berbagai sumber yg saya baca, polisi tuh gak berhak menilang apalagi pake acara nahan motor kita…, polisi tuh cuma wajib menegur kita utk bayar pajak.
kalo tetep ngotot minta pd polisi tsb peraturannya ? pasal berapa ? suruh menunjukkan…kalau nggak bisa jangan mau..!

Soalnya telat bayar pajak itu sudah ada sanksi tersendiri yaitu denda…dan itu urusan dinas pendapatan daerah (dispenda)

Ini kutipan dari web : Kontan,

Menurut apa yang tertulis dalam Undang-Undang Lalulintas No.14 Tahun 1992 itu, polisi hanya boleh menilang pelanggaran yang bersangkutan dengan kelengkapan kendaraan. “Misalnya, lengkap surat-menyuratnya (SIM dan STNK), ada lampunya, lalu lampu sein menyala, dan seterusnya,” tutur Iwan.

Berdasarkan aturan itu juga, cuma polisi yang berhak mengambil tindakan terhadap pelanggaran yang terjadi di jalanan.

Eh, ini urusan Dispenda

Setelah Undang-undang itu dilaksanakan, ada instruksi bersama antara Menhankam, Mendagri, dan Menkeu tentang Sistem Administrasi Negara di Bawah Satu Atap. Kesepakatan inilah yang berkaitan dengan pajak kendaraan. Kesepakatan yang terjadi pada tahun 1990 itu masih berlaku sampai sekarang. “Jadi, polisi secara resmi terlibat, tapi dengan semangat mengamankan pendapatan Negara,” ujar Iwan lagi.

Meski begitu, selama menyangkut pajak kendaraan, polisi hanya berwenang menghentikan kendaraan dan menanyakan status pajak. Jika ternyata memang belum membayar pajak, polisi hanya boleh mencatat surat kendaraan. “Data tersebut diserahkan kepada Dispenda setempat,” kata Rahmat Ahyar, Wakil Kepala Dispenda DKI Jakarta.

Bisakah polisi menilang gara-gara soal pajak ini? “Kalau mengikuti undang-undang sebenarnya tidak bisa. Soal pajak itu urusannya Dispenda,” kata Iwan. Berkaitan dengan soal pajak ini, polisi tidak bisa menyita STNK atau SIM, apalagi hingga menahan mobil atau motor yang dimaksud.

Hal ini dibenarkan oleh Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya, Djoko Susilo. “Masalah pajak bukan urusan polisi, tapi Dispenda. Kalau masalah pajak polisi enggak berhak menilang,” kata Djoko.

Bahkan, seandainya pembayar pajak yang telat ini pas kena razia di jalanan umum, polisi tetap tidak bisa berbuat apa-apa. “Kalau semua surat lengkap dan gak ada masalah, ya, enggak bisa ditilang,” ucapnya.

Jika si polisi tetap mengambil tindakan menilang, Djoko menyarankan agar si pengendara mengajukan komplain secara resmi. Pengendara bisa mencatat nama polisi yang tertera di seragam dan melaporkan kepada yang berwenang.

mengenai surat tilang:

saat menilang, polisi memiliki dua kertas: biru dan merah. Warna biru artinya pengendara mengakui kesalahan, sedangkan merah berarti pengendara tidak mengakui kesalahan Konsekuensinya pun berbeda. “Kalau yang merah untuk pengadilan. Yang biru untuk ke bank,” kata Djoko Susilo, Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya.

Kalau Anda memilih warna biru, proses yang akan dilalui mudah. Yakni, datang ke bank dan membayar denda sesuai ketentuan. “Ada daftar jenis pelanggaran dan dendanya,”

Dengan bukti pembayaran dari bank, Anda bisa mengambil surat yang disita polisi. Walhasil, Anda pun bisa mengirit waktu.

Sementara, kalau berkas merah yang dipilih, Agan harus datang ke pengadilan. Hanya saja, di pengadilan, Anda boleh membayar di bawah ketentuan denda jika sedang bokek. “Kalau lewat pengadilan bisa kurang”

ada yg bisa menambahkan ??

semoga info ini bermanfaat.

sumber 

Kategori:revo
  1. iwanhtn
    21 November 2011 pukul 3:38 am

    Bagus baya.kalau bisa minta yang lebih hots..maksudnya ane ya gitulah

    Suka

  2. Lufti
    3 Desember 2011 pukul 7:37 am

    Makasih banyak gan atas infonya bner2 bermanfaat buat ane khususnya…, kebetulan Pajak ane bulan ini tlat !!! ane deg2an trus kalo bawa motor di jalanan, apalagi skarang lg musim razia (Oprasi Zebra), skarang ane aga tenang,,, 🙂

    Suka

  3. manasrul
    5 Desember 2011 pukul 2:40 am

    Sip dah..smg Pak polisi yang belum tau g ngeyel lagi,…he

    Suka

  4. Harry
    5 Desember 2011 pukul 2:46 am

    Cuma problemnya, kalo pajaknya telat, otomatis pengesahan STNK nya juga pasti belum. Itu yg kadang dipermasalahkan juga…

    Suka

  5. Ronny Gunawan
    5 Desember 2011 pukul 5:35 am

    Infonya bener2 membantu, tp kalo bisa di siarkan di media elektronik dan koran biar smua kalangan tau…

    Suka

  6. dhoy
    5 Desember 2011 pukul 7:20 am

    SARAN AJA yaa. . .

    jangan mw di tilang warna Biru, ribet proses’a, n LEBIH MAHAL. . .

    kita bisa dua kali proses’a . . .

    ini pengalaman saya kena Razia gara2 Lupa menyalakan Lampu besar pd siang hari . .

    lalu saya meminta surat tilang berwarna biru dahh..

    tertulis d suruh sidang d Pengadilan Negeri 2 minggu slth kejadian (kalau ga salah)..

    pas tanggal tersebut saya dateng k Pengadilan Negeri, dr pihak Pengadilan Negeri berkata bahwa berkas tersebut belum d kirim k Pengadilan Negeri, alias masih d POLRES, lalu saya k POLRES yang bersangkutan, lumayan jauh..

    pas sampai d POLRES saya harus Transfer uang k BANK yang d tunjuk sm PIHAK POLRES, bukan BANK sembarangan sebesar Rp. 500.000,- . tempat BANK’a juga Lumayan jauh, lalu d suruh K POLRES Lagi untuk ambil surat yg d tilang…

    eits tp d situ belum kelar . .

    saya d suruh hadir lagi 1 minggu stlah saya di suruh k Pengadilan Negeri Lagi, untuk mengambil uang kembalian . .

    stalh hari yg d tentukan, untuk mengantisipasi bolak balik, saya akhir’a k POLRES Lagi untuk menanyakan berkas saya apakah udh d kirim k Pengadilan Negeri yang bersangkutan / belum, ternyata sudh dapat jawaban bahwa sudh . .

    stlah sampai Pengadilan Negeri, saya bertanya-tanya pihak Pengadilan, mereka sdkit kebingungan dengan berkas sya (ga tau org baru atau gmn), hampir 1 jam saya nunggu kepastian, lalu dy memberikan jawaban untuk tunggu hingga org yg berhak untuk urusan ini untuk hadir, adalah skitr 2 jam-an saya menunggu . .

    d samping menunggu, ga tahu’a ada org yg bernasib sprti saya, dy malahan lebih parah Lagi, dy udh k POLRES katanya berkas’a udh d kirim, tapi pas di Pengadilan Negeri, ternyata berkas dia belum d kirim juga…

    Puyeng ga Loch, ya saya suruh Rekam aja omongan pihak POLRES kalau ga percaya tuch pihak Pengadilan (ga tau dah hasil’a gmn).

    pas stlah wkt yg d tentukan sm pihak Pengadilan, saya harus sedkit d ajak emosi, d puter2 Lagi, harus k sini k situ . .

    akhir’a proses pun selesai, ternyata saya di suruh ambil uang d BANK yg kemarin itu, sebesar Rp. 400.000 lagi, jd saya di kenakan denda Rp. 100.000, Lebih mahalkan, pdhal untuk kasus saya paling Rp. 30.000, karana d wktu sebelum’a bapak saya juga kena tilang karna Lupa menyalakan Lampu pd siang hari . . .

    pihak pengadilan lain pun mengatakan kepada saya, kalau ga salah dy PANITERA yg lain d situ, jgn mau kalau ketilang d kasih warna biru, ribet, n proses lama, karena biasa’a kalau surat tilang warna biru untuk yang membangkang saya . .

    Suka

  7. dhoy
    5 Desember 2011 pukul 7:22 am

    SARAN AJA yaa. . .

    jangan mw di tilang warna Biru, ribet proses’a, n LEBIH MAHAL. . .

    kita bisa dua kali proses’a . . .

    ini pengalaman saya kena Razia gara2 Lupa menyalakan Lampu besar pd siang hari . .

    lalu saya meminta surat tilang berwarna biru dahh..

    tertulis d suruh sidang d Pengadilan Negeri 2 minggu slth kejadian (kalau ga salah)..

    pas tanggal tersebut saya dateng k Pengadilan Negeri, dr pihak Pengadilan Negeri berkata bahwa berkas tersebut belum d kirim k Pengadilan Negeri, alias masih d POLRES, lalu saya k POLRES yang bersangkutan, lumayan jauh..

    pas sampai d POLRES saya harus Transfer uang k BANK yang d tunjuk sm PIHAK POLRES, bukan BANK sembarangan sebesar Rp. 500.000,- . tempat BANK’a juga Lumayan jauh, lalu d suruh K POLRES Lagi untuk ambil surat yg d tilang…

    eits tp d situ belum kelar . .

    saya d suruh hadir lagi 1 minggu stlah saya di suruh k Pengadilan Negeri Lagi, untuk mengambil uang kembalian . .

    stalh hari yg d tentukan, untuk mengantisipasi bolak balik, saya akhir’a k POLRES Lagi untuk menanyakan berkas saya apakah udh d kirim k Pengadilan Negeri yang bersangkutan / belum, ternyata sudh dapat jawaban bahwa sudh . .

    stlah sampai Pengadilan Negeri, saya bertanya-tanya pihak Pengadilan, mereka sdkit kebingungan dengan berkas sya (ga tau org baru atau gmn), hampir 1 jam saya nunggu kepastian, lalu dy memberikan jawaban untuk tunggu hingga org yg berhak untuk urusan ini untuk hadir, adalah skitr 2 jam-an saya menunggu . .

    d samping menunggu, ga tahu’a ada org yg bernasib sprti saya, dy malahan lebih parah Lagi, dy udh k POLRES katanya berkas’a udh d kirim, tapi pas di Pengadilan Negeri, ternyata berkas dia belum d kirim juga…

    Puyeng ga Loch, ya saya suruh Rekam aja omongan pihak POLRES kalau ga percaya tuch pihak Pengadilan (ga tau dah hasil’a gmn).

    pas stlah wkt yg d tentukan sm pihak Pengadilan, saya harus sedkit d ajak emosi, d puter2 Lagi, harus k sini k situ . .

    akhir’a proses pun selesai, ternyata saya di suruh ambil uang d BANK yg kemarin itu, sebesar Rp. 400.000 lagi, jd saya di kenakan denda Rp. 100.000, Lebih mahalkan, pdhal untuk kasus saya paling Rp. 30.000, karana d wktu sebelum’a bapak saya juga kena tilang karna Lupa menyalakan Lampu pd siang hari . . .

    pihak pengadilan lain pun mengatakan kepada saya, kalau ga salah dy PANITERA yg lain d situ, jgn mau kalau ketilang d kasih warna biru, ribet, n proses lama, karena biasa’a kalau surat tilang warna biru untuk yang membangkang saja . .

    Suka

  8. titan tsar
    5 Desember 2011 pukul 7:48 am

    nice infoo

    Suka

  9. Togar
    5 Desember 2011 pukul 8:18 am

    nggak juga tuh Bung Dhoy,sya kasunya sama ama bung Dhoy, tdk menyalakan lampu di siang hari,tp saya ditawarin damai,tapi saya nggak mau.kalo warna biru saya langsung bayar Rp 100 rb,dgn membawa bukti transfer,SIM lsg bisa diambil. sekian saran saya. jangan-jangan si Dhoy Polisi ya? biar bisa damai?…peace.

    Suka

  10. Rusdy
    5 Desember 2011 pukul 9:47 am

    Terima kasih atas infonya, ini merupakan pembelajaran yg sangat membantu kita smua karena selama ini undang2 lalu lintas tdk banyak di publilasikan ke masyarakat luas sehingga kita terlalu sering dibodohi oleh oknum yg memanfaatkan hukum utk dijadikan pungli karena kita tidak pernah tau.

    Salam.
    Rusdy

    Suka

  11. galih cb sonkyy
    5 Desember 2011 pukul 12:50 pm

    thank’s bro tas inform’y moga brmanfa’at buat smua’y_

    Suka

  12. sukir
    5 Desember 2011 pukul 2:04 pm

    ooooo.

    Suka

  13. hendra
    5 Desember 2011 pukul 3:40 pm

    motor polisi juga banyak gak bayar pajak….. yang bodong juga banyak….mereka aman di jalan raya,,karena polisi…yg mau nilang juga polisi… kata mereka”polisi” masa jeruk makan jeruk…. kalo makan kita yg sering di jalan raya itu biasa…. pakai damai di tempat pula…bisa tawar menawar….harga pas tncap gas…uang melayang… surat tilang gak berkurang….

    Suka

  14. joni
    5 Desember 2011 pukul 3:59 pm

    keren abis,.

    Suka

  15. sam f
    6 Desember 2011 pukul 1:58 am

    tengkyuuu ya buat info’y..
    Sekalian tanya nih Gan, kan sdh ada UU No.29 Th 2009.. Kira2 gmn Gan? Polisi msh gak berhak nilang u/ kend yg pajak’y mati atau gmn ? Mhn pencerahan.
    Terima kasih.

    Suka

  16. eltoro
    6 Desember 2011 pukul 4:52 am

    POLISI memang tidak berhak nilang, tapi yang tertulis di koran (lupa nama dan kapan), sang pengendara motor ngotot dan ngga mau damai, jadinya minta sidang, yang terjadi adalah hakim memutuskan bersalah. masuk penjara 1 hari dan —> PIDANA sial apa ngga tuh…

    terhukum mengaku kapok, namanya rusak, meski masuk 1 hari tapi ya namanya jadi jelek. dipenjara juga pengalaman buruk bagi dia. terjukum mengaku kapok debat ma polisi. kejadian di Purworejo kalo ngga salah

    Suka

  17. eltoro
    6 Desember 2011 pukul 4:57 am

    hakim berpendapat, karena tidak ada petugas yang melakukan di lapangan, maka Polisi yang melakukannya. 😦

    Suka

  18. Tyo
    6 Desember 2011 pukul 4:59 am

    Malu bertanya sesat dijalan..
    Gw blm bayar pajak slama 3thn, krn gw kerja didaerah jd motor gak ada yg ngurus, tp msh berlaku sampai thn 2013. Kira2 denda pertahunnya brp ya bro, motor kluaran thn 2002, sblmnya tq bgt.. Besar harapan tuk dpt jwbannya, tq

    Suka

  19. budi satria
    6 Desember 2011 pukul 5:12 am

    kl di medan gak ada yg seperti itu , apa jwban polisi ;.itu urusan dispenda dan bukan urusan kau.itu jawaban polisi.jadi saya bingung harus berbuat apa lg. tolong pencerahan nya gan

    Suka

  20. 6 Desember 2011 pukul 6:18 am

    Info yg sngat penting dan menarik,.Tp masalahnya kita kadang sulit membantah seperti itu,karna mgkin polisinya lebih ngotot dbnding kita..Dan ujung2nya pke cra instan kasi uang rokok ke polisi dr pda bnyak omong,trims

    Suka

  21. 6 Desember 2011 pukul 7:19 am

    ingat bung yg di suap dan yg menyuap sama dosanya… mending kalo di suruh tilang tilang aja bung.. toh uang nya masuk buat kas negara.maslah di korupsi biar mereka yg nanggung azab di kubur nanti……

    Suka

  22. andes
    6 Desember 2011 pukul 8:15 am

    untuk (dhoy) : jgn mau kalau ketilang d kasih warna biru, ribet, n proses lama, karena biasa’a kalau surat tilang warna biru untuk yang membangkang saya . .
    GA SALAH TUH TULISNYA TILANG BIRU ITU JUSTRU KITA MENGAKUI KESALAHAN KITA DAN PROSES LEBIH CEPAT BAYAR DIBANK SETELAH ITU BISA LANGSUNG DIAMBIL SIM/STNK NYA.NAH KALLO TILANG YANG WARNA MERAH JUSTRU KALO KITA TIDAK MENGAKUI KESALAHAN DAN BERARGUMENTASI NANTI DI PENGADILAN, TAPI KENYATAAN TDK SEPERTI KITA BISA PROTES,JJADI DTNG DAN DENGAR LALU BAYAR SESUAI KEPUTUSAN PENGADILAN DAN PROSESNYA RIBET.

    Suka

  23. Kurotsuki
    6 Desember 2011 pukul 9:05 am

    Says juga pernah kena tilang. Dpt yang Merah. Sidang ga dateng, langsung byr n ambil stnk/sim di kejaksaan negeri tempat kena tilang 3 hari setelah jadwal sidang. Ga ribet n ga mahal 🙂

    Suka

  24. lele_ijo
    6 Desember 2011 pukul 9:51 am

    aja di bikin ruwet, tinggal bayar bae. paling ceban.

    Suka

  25. yudi
    6 Desember 2011 pukul 11:50 am

    bagaimana kalau stnk masa akhir 5 tahunan juga tidak dibayar….?

    Suka

  26. 6 Desember 2011 pukul 1:55 pm

    Apabila saya kenak tilang surat warna biru …
    diaman saya bisa ambil surat yang disita polisi ?????

    Suka

  27. 6 Desember 2011 pukul 4:57 pm

    maaf om intrupsi dikit….
    blm lama juga ada yang bahas ginian di kaskus…
    kebetulan ada yang mengaku dari tmc polda metro jaya kalo gak salah…
    katanya peraturan tiap daerah itu ber beda2 tergantung kesepakatan dispenda dan kepolisian setempat.

    Suka

  28. ohm
    6 Desember 2011 pukul 5:38 pm

    dimana2 oknumnya sama aj tuh….ada aja jawaban mereka…nti klu ditanya2….dia bilang…..melawan pula’ kau….
    sungguh terlalu tuh polantas….

    Suka

  29. 7 Desember 2011 pukul 6:23 am

    gan, kalo SIM sdh jatuh tempo, apa bisa ditilang nih

    Suka

  30. 7 Desember 2011 pukul 6:07 pm

    udah kita yang kena tilang ngaku aja salah biar kitanya juga benar dicari cari kesalahannya sama tuh polisi.kasih 20.000 kelar,gitu aja kok repot.

    Suka

  31. dedi
    8 Desember 2011 pukul 1:40 pm

    klo saya lbih baik bayar d tempat aja pake acara damai…. Klo pake tilang2an urusan malah ribedt dan cape d jalan dan malah tambah mahal d tambah ongkos bolak balik nya……. Kalo bayar d tempat Rp. 20,000 – 50,000 beres ga pake bolak balik……

    Suka

  32. William
    9 Desember 2011 pukul 5:00 pm

    Kalo yg habis stnk nya gmn yah Apa itu masih urusan polisi?

    Suka

  33. dhoy
    10 Desember 2011 pukul 5:22 pm

    Bung Togar, saya bukan polisi . . .

    saya ga pernah nama’a maen damai, klo salah saya selalu minta d TILANG, karena memang salah, tp pas ada yg info tentang lembar warni biru itu lebih mudah, dan saya coba2, ternyata bgtu hasil’a. . . .

    dari segi harga Lebih murah, jauh, dr kasus yg sm aja, paling kena 30rb saja, klo warna biru yg saya alami bisa kena 100rb . . .

    Suka

  34. 10 Desember 2011 pukul 5:59 pm

    wakakakaka… klo telat tetap aja ditilang.

    Suka

  35. 11 Desember 2011 pukul 4:29 am

    gitu aja ribet,macam kagak tau aja hukum di indonesia ini.sidang pkek duit,keputusan sidang pun pake duit..yang jelas duit.
    hukum di buat oleh manusia ya pastilah pelanggarnya juga manusia.kalau di hutan namanya hukum rimba,kalau di kantor namanya tikus kantor.
    ingatkan rantai makanan!

    Suka

  36. ipi
    12 Desember 2011 pukul 3:12 pm

    saya belum pernah ditilang, tapi kata teman kantor saya kalau ditilang ambil saja & saat sidang 2-3 hari kita datang ke kantor pengadilan yang ditunjuk, keloket (biasanya dibelakang) serahkan surat tilang, bayar ambil surat2,……..selesai gak ribet.

    Suka

  37. dijen pajak
    9 Januari 2012 pukul 7:32 am

    Hari gini gak bayar pajak.. Buka mata masyarakat indonesia utk sadar Hukum, dari sadar hukum aparat pemerintah at yg terlibat dlm nya gak ada cela utk menindak seenaknya..

    Suka

  38. Markeso
    22 Januari 2012 pukul 3:19 am

    Ada cerita menarik berkaitan hal ini. Tetanggaku punya anak seorang anggota Polisi. 3 bln lalu sang polisi ini meninggal dunia (penyebabnya… engga usah dibahas lah… yg pasti tidak selayaknya dilakukan aparat). Sekarang sang bapak baru pusing tujuh keliling cari duit buat bayar pajak + denda 2 spd motor dan 1 mobil anaknya ( polisi yg meninggal).Ternyata selama ini kendaraan tsb tidak pernah dibayar pajaknya (ini jg tidak selayaknya dilakukan aparat). Bahkan ada motor yang dari baru cuma 1x dibayar pajaknya yaitu pada saat beli. Sewaktu masih hidup anaknya, sang bapak juga sering menasehati agar membayar pajak kendaraannya.

    Suka

  39. dewata93
    1 November 2012 pukul 9:23 am

    ya makasih atas informasinya.
    kmaren saya habis kena tilang s5 polisi karna telat bayar pajak.padahal itukan gx seharusya .dasar polisi biadab…wxwxwxwx..?

    Suka

  40. 7 Januari 2013 pukul 11:22 am

    Sekedar informasi
    kemaren saya abis tanya ke tmc@lantas.metro.polri.go.id soal keterlambatan bayar pajak motor
    dan mendapat jawaban yang cukup memuaskan
    “Selamat sore ,untuk keterlambatan membayar pajak tahunan petugas/Polisi tidak berhak melakukan penindakan/menilang sebab untuk keterlambatan pajak yang berwenang adalah Dispenda bukan Polisi. Terima kasih”
    klo ada aparat yang menlang tanpa ada alasan yang jelas laporin aja ke jajaran yang lebih tinggi,beres masalahnya

    Suka

  41. 23 Januari 2013 pukul 3:56 pm

    Kalau sepengetahuan saya ,
    1. polisi boleh menilang kendaraan yang pajaknya sudah mati lebih dari 2 tahun,bila belum 2 tahun polisi tidak berhak menilang bila kendaraan tsb surat2nya lengkap.

    2.tapi… kalau pajaknya mati lebih dari 5 tahun kendaraan dikandangin soalnya dianggap sama saja dengan Bodong

    Suka

  42. Ivan
    17 Maret 2013 pukul 9:16 am

    Top Bro, info begini sangat bermanfaat.

    Suka

  43. fauziah
    18 Maret 2013 pukul 2:33 am

    kalo polisinya ngotot mau nilang, nampakkan aja blog ini. . .

    Suka

  44. ike
    18 Maret 2013 pukul 2:03 pm

    saya pernah mengalami ditilang, minta surat tilang biru yang berarti mengakui kesalahan, besok lsg bayar ke bank yang ditunjuk, lalu waktu mau ambil sim yang ditilang ke polres (lokasi kerja tuh polisi yang nilang) dihari yang sama, masak malah dibilang ama petugas di polres nya simnya belum nyampe kesini, soalnya petugas yang nilangnya belon lapor, karena bukan operasi gabungan tapi per orang..jadi mungkin aja nunggu buku tilang nya abis…gue maki2 deh tuh polisi..kurang ajar amat, bisa2nya gak konsisten ama yg kewajibannya untuk ngasih sim ke gue padal gue udh ngelaksanain kewajiban gue..dan gue baru terima sim setelah ditelp ama tuh admin polres e beberapa hari setelah gue bayar…judul e gue rugi waktu,biaya, berapa kali bolak balik ampe tuh sim gue balik…

    Suka

  45. djoger
    5 April 2013 pukul 1:21 am

    hahahaha… tiga hari yang lalu polisi dikerjain ama bule belanda di bali, mungkin bisa jadi trik juga bagi agan2 buat ngerjain oknum2 nakal http://www.youtube.com/watch?v=GK22HH7_Nx4

    Suka

  46. y t
    21 Juni 2013 pukul 11:58 am

    justru yg biru tdak perlu ke pengadilan, cukup datang ke ATM BRI trus transfer dana sesuai kesalahan, dan struknya kasihkan ke polisi, udah deh tuh surat2 SIM semua dibalikin lgi semua, dan satu lagi klu pake surat tilang biru maka dana kita smasuk ke kas negara,bukan ke kantong oknum.

    Suka

  47. 1 September 2013 pukul 2:31 pm

    I visited multiple websites but the audio quality for audio songs present at this website is truly wonderful.

    Suka

  48. enky
    27 September 2013 pukul 4:24 pm

    Terima kasih info п̥γa̲̅a̲̅

    Suka

  49. 20 Oktober 2013 pukul 8:27 pm

    wkwkwkkwkww… saya pernah ketilang gara” make knalpot racing yg brisik + lampu belakang warna putih. pas ketilang polisi minta damai, saya ksh aja 2 lembar uang 2ribuan yg msh baru , tu polisi ngira saya ngasih duit gede kali, soalnya diraba rada kasar wkwkwkwk.

    Suka

  50. wati
    6 Mei 2014 pukul 3:43 am

    Pak, Saya hari ini ditilang polisi karna telat bayar pajak motor…
    Saya dalam perjalanan menuju ke kantor bersama suami saya, di salemba (penurunan fly over dari matraman menuju senen) ada polisi mepet motor saya. Pak polisi menyuruh saya berhenti dan menggiring saya ke posnya dekat lampu merah. Dia bilang pajak saya mati, saya dikenakan denda 500rb, dan plat nomor juga kena denda 500rb. Saya bilang tilang aja pak. Dia malah bilang saya tilang, tapi motor juga saya tahan. Lha yang namanya saya belum pengalaman, saya jadi bingung. Trus katanya saya diberi keringanan untuk bayar denda 500rb aja langsung transfer bank. Tapi tetap motor saya ditahan. Padahal saya sudah telat ke kantor. Udah saya mohon sama polisinya jangan motornya ditahan, saya nanti akan bayar pajak saya pak, eh, malah polisinya tetap bersikeras mau nahan motor saya. Lha saya bingung…masak saya harus bayar 1 juta..udah saya keadaan ekonomi lagi susah. Tega banget pak.. Akhirnya datang polisi kedua, katanya mau cepet atau lambat?ya, suami saya bilang mau cepet aja pak..akhirnya suami saya disuruh bayar denda di tempat 150rb. Gimana pak?katanya polisi tidak boleh menilang dan menahan motor karna pajak mati?padahal nanti pas ngurus pajak saya juga kena denda. Bagaimana dengan pengendara lain seperti saya yang belum berpengalaman ditilang polisi, jadi sasaran empuk oknum polisi seperti ini pak?mohon penjelasannya…Dan kemana pengendara harus melaporkan kejadian oknum2 polisi seperti ini?

    Suka

  51. DEWI
    19 Juni 2014 pukul 3:53 am

    Gan klo SIM mati polisi berhak nilang juga…..?

    Suka

  52. oki
    7 September 2014 pukul 6:35 pm

    benar sesuai artikel ini,slip biru lah yg kita minta apabila di cegat sama polisi…
    kalau kurang yakin agan2 bisa tlp ke no TMC : 02152960770 atau bisa juga sms ke no 1717.sumber:www.Tmcmetro.com

    Suka

  53. Ir. Haji Lalu Muhammad Hamdan Sjahrul, SH.
    26 September 2014 pukul 7:06 am

    1. untuk form biru : diberlakuken denda maximal
    2. lebih baik bikin sim/stnk baru saja dripada hrs nebus dipengadilan!
    3.kalau yg mati pajak 5 tahunan (ganti plat nomor) : polisi berhak nilang.

    Suka

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar